Bendera putih berkibar di ujung lorong, tepatnya di Jalan Baji Bicara Kawasan Cendrawasih Makassar. Hari itu, Sabtu 8 Juni 2013 Pukul 08.30 Wita, Mas Amin, suami dari Mbak Suti, menghembuskan nafas terakhir di RS. Islam Makassar.
Almarhum meninggalkan seorang isteri bernama dan dua orang anak dari isterinya Mbak Suti, dan dua anak dari Mas Amin, dari isteri pertamanya. Mas Amin di masa hidupnya, cukup banyak berkiprah di Departemen Sosial sebagai pemborong. Masa kejayaannya Mas Amin, ketika Kanwil Depsos Prov. Sulsel dipimpin Drs.H.Sjamsul Bachri.
Mas Amin banyak memperoleh lapangan pekerjaan berupa borongan, baik moubelir maupun permakanan. Terlebih Mas Amin, diangkat oleh Bapak Drs.H.Sjamsul Bachri sebagai anaknya. Kepemimpinan terus bergulir, dari Bapak Sjamsul Bachri, ke Kanwil Drs. Suyuti lalu Drs. Abd. Karim dan terakhir Drs. H.M.Sewang Thamal. Pada era kepemimpinan Sewang Thamal yang sangat getol dengan tenis lapangan.
Mas Amin membangun lapangan tenis di Panti Sosial Bina Daksa Wirajaya (PSBDW) Makassar yang dulu bernama PRPCT (Panti Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh) Makassar. Di akhir hidupnya, Mas Amin menderita sakit cukup lama, namun dengan ketulusan Mbak Suti yang mewarawatnya sampai hingga menjemputnya di pagi hari Sabtu, 8 Juli 2013.
Mas Amin dimasa hidupnya, banyak berjasa untuk mendapatkan pekerjaan lapangan pekerjaan bagi keluarga dan sanak family, serta banyak membantu para calon pegawai, khususnya yang berasal dari Pulau Jawa.
Mereka yang ditempatkan di Kanwil Depsos dan belum punya hunian, maka Mas langsung menawarkan untuk tinggal dirumahnya. Sudah tak terhitung berapa banyak calon pegawai yang pernah menikmati uluran tangannua, begitu juga dengan keluarga yang menginginkan lapangan pekerjaan.
Tercatat nama-nama seperti Sulardi, Mas Yarto (Suyarto) dan para perantau yang pernah tinggal bersama dengan Mbak Suti, ketika pertama kali di tempatkan di Kota Makassar dan belum memiliki tempat tinggal yang tetap, diantaranya Mbak Ekowati dari Surabaya serta Lilis Kusumawati dari Bandung (Jawa Barat).
Demikian halnya dengan Sdr. Rusli dari Takalar. Banyak hal yang telah diukir Mas Amin di masa hidupnya, termasuk menjadi pemborong per-makanan pada berbagai UPT (Unit Pelaksana Teknis) milik Departemen Sosial sekarang menjadi Kementerian Sosial.
Perangainya yang pendiam dan sifatnya yang suka kerja keras, hingga Mas Amin berhasil memborong berbagai proyek terutama di tahun-tahun 1980 s/d 1995, hingga sakit yang mendera dirinya, tak pernah lagi sembuh sampai akhirnya maut menjemputnya.
Satu saja permintaan beliau, mohon dikuburkan di samping makam Drs. H.Sjamsul Bahri, di Kawasan pekuburan Islam Hartaco Makassar dan amanat itu kini dilaksanakan pihak keluarganya.
Selamat jalan Mas Amin, dan keluarga yang ditinggalkan telah mengucapkan innalillahi wa innailahi rajiun, seraya membacakan suratul Al-Fatihah dan diakhiri dengan kata, Amin.
Salam Takzim,
www.syakhruddin.com
email : syakhruddin@gmail.com
email : syakhruddin@yahoo.co.id
SMS : 081 2424 5938 PIN 2A2 FC 722