Memiliki kendaraan bukan berarti permasalahan sudah terpenuhinya selera untuk memiliki kendaraan. Akan tetapi, langkah berikutnya membutuhkan pemeliharaan, sebagaimana kata orang bijak, “ Meraih kejuaraan itu tujuan utama akan tetapi memelihara dan mempertahankan kejuaraan, jauh lebih utama”.
Dengan kondisi seperti itulah, sehingga mobil Ertiga warna putih bernomor Polisi B.1033 TZO, Penulis bawa ke bengkel resmi PT.Megahputra Sejahtera, Suzuki Service Station, Jalan Gunung Latimojong No.96 Makassar Telepon 0411-3613686, Di hari Senin 27 Mei 2013. Disana kami dilayani oleh Frontman an.Sdr.Muh.Arzam yang bertugas selaku service advisor.
Penulis sudah tidak banyak di tanya, karena apa yang menjadi keluhan pada pemakai mobil Suzuki Ertiga, sudah dicatatkan pada kertas yang di ketik rapih sejak dari rumah. Nomor Polisi, jumlah kilometer, jenis keluhan semuanya Penulis siapkan alam bentuk laporan.
Sehingga begitu di lihat petugas advisor, langsung dipindahkan ke kertas kerja untuk mekanik service yang berada di sektor belakang. Setelah melalui pencatatan, kami diberikan lembaran kerja dan selanjutnya menuju ruang tunggu sembari disuguhi kopi kapal api.
Sejurus kemudian, Penulis menerima telepon seluler dengan menggunakan Bahasa Inggeris. Dengan terbata-bata, Penulis menjawab telepon, walaupun sedikit berlepotan, tapi sebagai orang yang mau maju, maka belajar Bahasa Inggeris, itu sebuah kebutuhan, karena belajar tak tak mengenal batas usia, “The Long Live Education”.
Dalam kondisi seperti itu, teringatlah akan seorang sahabat Penulis yang bernama (Alm) Wilopo Adwin, beliau bertugas pada Dinsos Kab.Pangkajene. Suatu ketika, pimpinannya bernama (Alm) H.Hamzah Rauf menganjurkan, agar semua stafnya belajar Bahasa Inggeris, kebetulan disana baru saja ditempatkan pegawai baru bernama Nikolaus Nurak dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki postur tubuh tinggi, rambut ikal dan berkulit hitam pekak.
Akan tetapi Niko, demikian kami biasa menyapanya, memiliki kemampuan Bahasa Inggeris yang mumpuni. Pendek ceritera, mereka belajar setiap hari di ruang Aula dengan tutor Sdr.Niko. Suatu ketika, para peserta ditugaskan untuk membuat kalimat.
Dengan nada serius Sdr.(Alm) Wilopo Adwin membuat kalimat dalam Bahasa Inggeris, “My teacher is black” (Guru Saya Hitam), semua peserta pada tertawa, termasuk alm. H.Hamzah Rauf dan Sdr.Nikolas menjadi berang seraya bersumpah.
Kalimat-mu sudah benar, tapi kamu tak akan mampu berbahasa Inggeris sampai mati, ujarnya seraya menggerutu, maka pecahlah tawa di aula Dinsos Kab.Pangkajene Kepulauan. Sekian lama perjalanan waktu, benarlah, apa yang menjadi sumpah Sdr.Nikolaus, karena sampai Sdr.Wilopo Adwin meninggal dunia, tak juga mampu mengembangkan kemampuannya bertutur dalam Bahsa Inggeris, kecuali yang paling dihafal, “My teacher is black”.
Penulis yang telah pensiun, menghadapi dunia baru dengan melanjutkan pengabdian, sebagai Dosen Luar Biasa (LB) pada Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar Jurusan Kesejahteraan Sosial, disini di tuntut untuk paham dan mengerti Bahasa Inggeris.
Apalagi anak-anak binaan yang masih muda belia, memiliki kemampuan bertutur dalam Bahasa Inggeris yang mumpuni. Oleh sebab itu, Penulis kembali mengembangkan kemampuan dan berupaya sekuat tenaga untuk mengetahuinya. Bersyukur anak tertua saya, Mrs.Lisnaway Hamdy, sejak sekolah dahulu saya ikutkan kursus dasar Bahasa Inggeris dan juga kursus privat melalui Sdr.Nikolaus Nurak yang saat ini bertugas di Pemprov. Sulsel, bahkan pernah dipercayakan sebagai translater atau juru bahasa pada saat Sulawesi Selatan di pimpin oleh Gubernur Amin Syam.
Dilandasi pesan orang bijak pandai yang mengatakan, “Dimana ada kemauan di situ ada jalan” maka Penulis akan terus belajar, minimal bisa bercakap dan paham, tidak boleh tidak (never say never again) dan yang paling inti, kehadiran seorang Guru yang bijak bestari telah memberikan segalanya.
Ilmu, kasih sayang dan kehalusan budi, membuat Penulis begitu bahagia dan semangat untuk selalu belajar. Ternyata kasih sayang dan perhatian Guru, membuat sang murid untuk terus mengasah otak sekalipun sudah pascatugas, karena agama telah mengajarkan kepada umatny “tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke tanah Cina”.
Kenapa harus Cina ??? karena peradaban disana, jauh lebih maju sebelum Islam tersebar di sejuruh penjuru jagat raya. Haruskah kita belajar dan berkunjung Cina, tutur rekan kerja yang sering memberikan spirit belajar dan joke-joke yang segar.
Tidak usah ke Cina, tuturnya. Karena sekarang Cina sudah datang ke Indonesia membawa hasil produksinya. Tengoklah pasaran handphone di berbagai mol di Indonesia, produksi Cina sudah menguasai pasaran, mulai dari HP Cina bermerek Mito, Sepeda motor yang bernama ChinChen bahkan gadis Cina juga ada, sayang belum diketemukan Ahmad Fatanah yang doyan mengoleksi gadis cantik, maka sebagai warga Negara yang berasaskan Pancasila, kita hanya bisa berucap “ Kam Sia “ yang artinya terima kasih.”
Dalam suasana menanti hasil serviceyang berdurasi dua jam lamanya, tulisan ini dapat diselesaikan di meja penantian, karena itu, jangan kehilangan waktu yang sia-sia, dan otak harus dimaksimalkan pada setiap kesempatan.
Ada jokerekan Penulis mengatakan, konon ketika otak-otak akan dijual di pasaran dunia, maka dikumpulkanlah tiga otak terbaik dunia, masing-masing otak dari Jerman, otak dari Cina dan otak Indonesia. Hasil, semua peserta lelang teperangah, karena yang laku di pasaran dunia adalah otak Indonesia.
Setelah dilakukan peneliitian secara mendalam dan riset ilmiah dari berbagai penjuru dunia, umum sangat penasaran, mengapa otak Indonesia laku keras di pasaran dunia ??? ternyata hasil penelitian menunjukkan, otak Indonesia jarang digunakan, sangat berat karena jarang dipergunakan, inilah yang membuat mahal harganya.
Berbeda dengan otak Jerman dan otak Cina, keduanya sudah ringan karena sering didayagunakan, maka dibutuhkan upaya perbaikan dengan men-sercvice kembali, sebagaimana mobil Ertiga yang saat tulisan ini dibuat, sedang dalam proses perbaikan dan kami memanfaatkan waktu sembari menanti hasil service, mariki …di.
Wassalam
www.syakhruddin.com Pin 2A2 7FC 722
SMS : 081 2424 5938
Email : syakhruddin@gmail.com
Email : syakhruddin@yahoo.co.id