
SYAKHRUDDIN.COM – Sejumlah Jamaah Masjid Al-Abrar Gunung Sari Makassar, Subuh hari Senin, 19 Maret 2013, terpaksa harus duduk-duduk di depan pagar masjid. Kondisi ini dialamai oleh beberapa jamaah tetap, yang selama ini hadir lebih awal dari waktu biasanya.
Subuh hari itu, petugas pembawa kunci, terlambat datang, padahal sudah masuk waktu subuh. Menjelang Pukul 04.55 Wita, pembawa kunci datang, sejumlah jamaah sedikit kesal, lalu berkata, “Ustaz, ini masjid milik jamaah, bukan milik pribadi,” tuturnya kepada bendarahara masjid, yang sekaligus merangkap pembawa kunci masjid.
Kondisi jamaah Al-Abrar, sedikit mengalami kendala dalam berkomunikasi dengan sang bendahara masjid yang dijabat Bapak Hasanuddin. Selama ini, Ustas Hasanuddin mengurus masjid seorang diri, menganggap tidak ada jamaah yang mau membantu, termasuk memegang kunci.
Sementara di pihak jamaah, merasa potensi mereka tidak dimaksimalkan, karena alasan tidak dipercaya, seperti H.Daming Dg Ngirate, Daeng Rowa yang kebetulan rumahnya berada di seberang jalan Masjid Al-Abrar Makassar.
Kondisi ini harus dikomunikasikan, sehingga Masjid Al-Abrar Gunung Sari Makassar menjadi benar-benar milik jamaah, bukan menjadi milik perorangan, tutur salah seorang anggota jamaah tetap, namun tak mau ditulis jati dirinya.
Sementara itu, ketua Masjid Al-Abrar, Ustaz Mathori beserta Imam Masjid Al-Abrar, Ustaz Lahamuddin sedang melakukan kegiatan umrah. Diharapkan setelah kembali ke tanah air dengan selamat, akan dilakukan kegiatan reposisi kepengurusan masjid yang pada saatnya nanti, menjadikan masjid Al-Abrar Makassar menjadi masjid jami bukan tergantung pada perseorangan, salamaki.