SYAKHRUDDIN.COM – Suasana pagi, Minggu 20 Januari 2013 tidak seperti biasanya, hari ini hujan mengguyur Kota-ku Makassar hujan sejak Subuh hari, yang membuatku pulas dan sholat subuh-ku bergeser menjadi SUDA (Subuh dan Dhuha), sebuah kegiatan yang diluar dari kebiasaan, namun hamba yakin, Tuhan-ku Maha Mengetahui.
Kondisi Kota Daeng, akhir-akhir ini sedang berbenah, setelah dilanda banjir pada 8 kabupaten/kota, mengakibatkan kerugian milyaran rupiah dan 26 orang lainnya, menemui ajalnya dalam suasana bencana banjir dan hujan lebat.
Selain itu, diluar sana, kondisi Metropolitan Jakarta juga mengalami nasib yang sama, bahkan lebih tragis, karena sudah ditetapkan sebagai tanggap darurat banjir. Apakah ini karena anomali cuaca atau karena kita telah mengelola alam dengan serampangan.
Terlepas dari kondisi seperti ini, sejenak anganku menyeberang nun jauh disana, seseorang yang tengah bersemayam di rumah barunya, menanti kehadirannku pada setiap kesempatan. Dia begitu berharap sebagaimana dengan impianKu saat ini.
Hanya saja terhitung 1 Pebruari 2013, Penulis akan menyandang gelar baru sebagai “Purnakaryawan” dan selanjutkan akan memasuki dunia lama yang terbarukan, sebagai pemimpin redaksi pada sebuah Tabloid, yang secara spesifik mengolah berita mingguan menjadi sesuatu yang enak dibaca dan perlu.
Hujan pagi dihari, Minggu 20 Januari 2013, bukan halangan untuk melakukan aktifitas, karena semua ini sudah menjadi ketentuan Ilahi Rabbi, perjalanan arus zaman dan manusia memang terkadang lebih banyak mengeluh daripada bersyukur kepada-Nya.
Dari telepon genggam yang tergeletak disini kanan saya, tiba-tiba memberi sinyal masuknya sebuah pesan, segera diangkat dan membacanya, ternyata benar firasat saya. ” Bang, bagaimana kondisi kotanya ???” sebuah pertanyaan setelah menyaksikan tayangan melalui layar televisi beberapa waktu lalu.
Rasa bahagia yang memberi semangat untuk senantiasa bekerja dengan tekun dan melanjutkan pengabdian di gelanggang yang berbeda, dengan demikian, pensiun bukan berarti segalanya telah berakhir.
Tetapi sekali lagi Penulis tegaskan, ini adalah awal dari sebuah “Kemerdekaan Yang Hakiki” semoga suasana di pagi Minggu Januari ini menjadi momentum penting untuk meraih yang terbaik, Salamaki