Pimpinan Internasional Organization For Migration (IOM) Mr. Nelson Boy melakukan audance ke Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, diterima secara langsung Sekda Sulsel, H.A.Muallim,SH,MH didampingi Kabid Banjamsos Dinsos Sulsel dan Salah seorang Kabid dari Kantor Kesbanglinmas Sulsel, Selasa 24 Juli 2012.
Mr. Nelson membawa serta tiga staf operasional, termasuk dokter Ahmad Isa yang berasal dari Jawa Barat, Dokter Ahmad Isa (Migration Health Physician) berkantor pusat di Jalan Pengayoman Blok F9/2 Kelurahan Masale Kecamatan Panakukang Makassar.
Sebagai pimpinan yang baru di Makassar, maka Mr. Nelson melaporkan diri, selain itu, bermaksud untuk meningkatkan kerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat, terutama peningkatan dan penguatan logistik para anggota migrant.
Salah seorang anggota staf IOM memaparkan, sesungguhnya IOM sudah lama masuk di Kota Makassar sejak tahun 2005–2007 yang mengkhususkan diri pada masalah trafiking (perdagangan orang), demikian halnya pada tahun 2008-2009 dalam upaya perawatan/perbaikan kesehatan para migrant.
Bekerjasama pihak Imigrasi dan Polda Sulsel dan barulah pada tahun 2012 melanjutkan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam upaya peningkatan pelayanan logistic.
Seperti diketahui, IOM (Internasional Organization For Migration) di Makassar bergerak dalam pelayanan berupa penyiapan beaya transfortasi pulang bagi migrant yang akan pulang secara sukarela.
Serta pengurusan dokumen antar negara serta memberi logistik selama masa penantian di wilayah tertentu.Hingga saat ini di Kota Makassar tercatat sebanyak 182 orang yang ditampung pada tiga lokasi yaitu Wisma Permata, Wisma Favorite dan Wisma Mahkota.
Hal ini perlu terus dipantau dan dilakukan pengawasan antara pihak Imigrasi dan Polda Sulsel. Dikatakan, Kantor IOM Makassar membawahi kantor perwakilan dari Kupang, Bali dan NTT sehingga Sulsel.
Sebagai pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia perlu melakukan kerjasama dan antisipsi dengan sektor terkait, tutur pejabat dari Dinas Imigrasi Provinsi Sulawesi Selatan.
Nelson dalam pertemuan tersebut menyampaikan bahwa dalam waktu dekat akan datang sekitar 200 migran yang akan masuk Kota Makassar sehingga perlu peningkatan koordinasi antar instansi terkai tentang penanganan terutama untuk penampungan sementara.
IOM (Internasional Organization For Migrant) yang memiliki visi untuk menyediakan asitensi terhadap Pemerintah R.I. dalam penanganan, perawatan dan pelayanan terhadap imigran irreguer di Indonesia.
Asistensi dalam perawatan dan pemeliharaan baik yang berada di RUDENIM maupun yang ditempatkan diluar Rudenim, IOM memiliki tanggungjawab untuk, kebutuhan dasar (basic needs).
Transportasi,konseling, kegiatan psykhososial, perawatan kesehatan termasuk didalamnya asitensi pada saat adanya Intersepsi imigran illegal dan imigran yang terdampar di wilayah tugas.