SYAKHRUDDIN.COM – Pesta adat di Tana Toraja yang setiap kali dilaksanakan mengorbankan begitu banyak kerbau belang (Tedong Bonga), harganya juga semakin melangit seiring dengan bentuk tubuh dan warna yang ada pada kerbau.
Bila kondisi ini tidak dikembangkan maka pada gilirannya nanti akan musnah dan bibitnya sulit diperoleh.
Kekhawatiran ini mengundang perhatian Alex, suami dari Ester Mengi Uli, maka dalam pertemuan Gubernur dan jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang dipimpin langsung Gubernur DR.H.Syahrul Yasin Limpo,SH,M.Si –
Alex merupakan satu-satunya pejabat eselon tiga yang mengacungkan tangan, Saya Pak Gubernur, Alex eselon III dan bulan November nanti pensiun.
Begini Pak Gubernur, masalah SPERMA kerbau belang di Tana Toraja, spontan hadirin tertawa, setelah reda maka dia lalu lanjutkan, begini Pak Gub, maksud saya, sebelum kerbau belang (tedong bonga) itu disembelih untuk pesta adat, maka perlu spermanya di ambil dulu.
Oleh sebab itu saya sudah buat proposal, begitu juga dengan mobil pendingin sperma, sehingga sebelum kerbau itu di adu pada acara pesta, spermanya sudah bisa dikeluarkan.
Spontan Pak Gub menjawab, tapi siapa yang bertanggungjawab mengeluarkan sperma, ujarnya yang mengundang tawa hadirin.
Brifing staf yang diikuti Kepala Dinas dan jajaran eselon III lingkup Pemprov. Sulsel (Selasa 17 Januar 2012) dimaksudkan untuk memberikan penguatan kepada jajaran pejabat agar di tahun 2012 ini merupakan tahun peningkatan prestasi.
Target tahun ini sudah harus ada realisasi tentang kereta api di Sulawesi Selatan dan program MOKO (mobil toko) yang digunakan didaerah pedesaan di kawasan Sulawesi Selatan.
Para pejabat pemprov harus lebih memiliki semangat kerja dan target yang akan dicapai, maka sebagai pejabat ada lima hal yang harus dimiliki (1) Ambil keputusan yang cepat dan tepat (2) Pertajam arah dan keberhasilan (3) Efektifkan tugas dan cegah pemborosan atau penyelewengan (4) Mengharmonisasikan organisasai (5) Merumuskan Kesejahteraan Bersama.
Seperti diketahui, selama tahun 2011 Gubernur Sulawesi Selatan mendapatkan penghargaan sebanyak 105 buah, 5 diantaranya rekor muri karena itu, memasuki tahun 2012 adalah tahun prestasi dan sekaligus tahun politik.
Gubernur mengharapkan kepada Inspektorat agar enam bulan sebelum masa baktinya berakhir, agar segera dilakukan audit, dengan demikian saat memasuki masa kampanye persoalan di birokrat dianggap sudah clear, ujarnya Gubernur Sulsel yang kini dipercayakan sebagai Ketua Assosiasi Gubernur se-Indonesia.
Hadirinpun bertepuk tangan sambil berkata : Don’t Stop Komandan.