SYAKHRUDDIN.COM – Lisnawaty Binti Syakhruddin, akhirnya masuk ke jajaran Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar terhitung 9 Januari 2012.
Langkah ini ditempuh karena beberapa faktor diantaranya, Dinas Sosial Prov. Sulsel sedang menerima tenaga outshorshing (relawan) dari Alumni Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung.
Kedua karena ajudan yang selama ini bekerja secara tim atas nama M.Dahlan telah memasuki masa pensiun tanggal 5 Januari 2012.
Sementara tidak ada petugas yang dapat menggantinya dari tugas-tugas pengabdian selain itu masa tugas saya juga sudah memasuki masa injuri time.
Faktor lainnya yang bersangkutan telah terdaftar sebagai calon pegawai negeri sipil dalam data base yang sudah dikirim dua tahun silam, persoalan kemudian muncul karena pihak kepegawaian secara nasional melakukan moratorium kepegawaian.
Sehingga hanya yang benar-benar berada dalam daftar pegawai outshorsing atau mereka yang sudah lama mengabdikan diri di institusi itu yang diprioritaskan.
Rencana semula akan mulai beraktifitas tanggal 5 Jnuari 2012 tapi karena kesibukan yang padat serta adanya perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55 maka jadwal berubah membeli laptop baru.
Sementara laptop bekas yang berwarna merah, diserahkan kepada ananda untuk selanjutnya digunakan dan dimanfaatkan untuk tugas-tugas rutin di perkantoran.
Bagaimana nantinya perjalanan karier Lisnawaty dalam blantika korprs pegawai yang kelak akan berubah menjadi “Korps Aparatur Sipil Negara (KASN).
Saat itu mungkin saya sudah berada di jalur yang berbeda dalam serial lanjutan pengabdian dengan posisi yang berbeda.
Memang nuansa pensiun kini sudah mulai terasa, bulan Juli 2012 akan kami ajukan permohonan untuk diterbitkan surat pensiun, disebabkan karena urusannya harus dengan kepala negara dan urusan admnistrasinya di sekretriat negara yg membutuhkan waktu yang sangat panjang.
Dari pengalaman senior mengemukakan, sebaiknya enam bulan sebelum masa pensiun segera ajukan.
Bila nantinya ada kejutan berupa kesempatan menikmati eselon II maka permohonan itu secara otomatis akan menyusuaikan.
Bilaman tidak ada peluang karena ketiadaan sponsor, tentunya sudah harus siap dengan ketentuan Ilahi Rabbil.
Karena itu tetaplah tegakkan panji kebahagaan yaitu. Percayalah Pada Harapan Bukan Pada Ketakutan.