SYAKHRUDDIN.COM – Hari ini, Minggu 1-1-2012 merupakan hari pertama beraktifitas, karena nuansanya berada pada hari libur nasional maka momentum tahun baru itu digunakan untuk mengisi blog.
Berbagai tawaran kegiatan yang tersedia seperti memenuhi undangan rekanita Salmiah di Maccopa Maros, menikmati suguhan Kapurung buatan Yusri dari Luwu yang kebetulan bermalam dirumah bersama lima orang temannya atau mengunjungi Mol Panakukang Makassar, semua menjanjikan harapan sekaligus hiburan.
Selain itu, kondisi cuaca yang kurang bersahabat karena hujan terlebih lagi bulan Desember hingga Pebruari merupakan langganan hujan untuk Makassar dan sekitarnya, sehingga beberapa aktifitas diluar ruangan harus membawa perangkat penunjang.
Kata orang bijak, sedia payung sebelum hujan. Hari ini juga merupakan hari untuk memperbaiki perangkat alat pendingin (air condition) yang mengalami kerusakan pada panel listrik yang menghubungkan ke saklar induk.
Sehingga petugas AC harus menuntaskan tanggungjawab, mengingat ruang kerja Ini merupakan perangkat utama yang membutuhkan suasana yang relatif nyaman untuk menghasilkan sebuah karya untuk blog yang kelak akan menjadi catatan indah bagi anak cucu.
Selanjutnya menuju ruang kerja yang di Kantor dan ternyata AC Kantor banyak sekali debunya, pantas saja lambat dingin, setelah semuanya tuntas kami melarikan motor sekencang-kencang dan di depan Kantor Telkom Pettarani helem yang saya gunakan terlempar.
Heheee….. kami terpaksa berbelok dan memungut helem tua yang tahan banting. Tiba di rumah langsung mempersiapkan diri menuju Maccopa Maros bersama rekan-rekan Tagana.
Saat akan mempersiapkan diri menuju Maros ternyata mobil kijang yangs elama ini jarang dipergunakan tidak berfungsi baik karena perangkat stromnya (bobeng) ngadat dan sulit stater.
Karena telanjur berjanji maka kami meminjam mobil adik ipar dan kami sebanyak 1o orang menuju rumah Salmiah di Maccopa, tepatnya di Kompleks Perumahan Haji Banca Blok M46 No. 5 Jalan Sentosa Maccopa Maros.
Setelah menikmati kambing guling dan aneka masakan khas Makassar seperti kelapa muda dan barangko bahkan sempat di bungkus untuk ole-ole pulang, melalui jalur jalan Tol reformasi para penumpang tertidur pulas, sopir Herman yang mengemudi seakan kami diayun-ayun sehingga mata terlelap walau hanya sekejap.
Kepada para pembaca, kini saatnyalah Anda menuliskan apa yang anda dapatkan disetiap perubahan, dan kumpulan catatan kecil itu akan menjadi dokumen sakti yang kelak bisa diterbitkan dalam sebuah buku yang tak lapuk karena hujan dan tak lekang karena panas.