SYAKHRUDDIN.COM – Suasana penggantian tahun 2011-2012 saya lalui dengan berdiam diri di rumah. Undangan Untuk dzikir bersama di rumah Jabatan Gubernur Sulsel dengan menampilkan Ustaz Maulana yang kini sudah bermukim di Jakarta tidak dapat saya hadiri, begitu juga voucher bermalam di Hotel Grand Palace yang selama ini menjadi langganan untuk pelatihan tidak saya penuhi, tetapi saya wakilkan putrinya Tri Puspita Sari bersama empat orang rekan wanitanya dan asisten saya Ahyan Arif yang membawa serta kekasihnya Desta untuh menghabiskan penghujung tahun 2011 dan menyambut Fajar baru 1 Januari 2012.
Kondisi ini patut dipahami, karena di pagi harinya saya all out (kerja keras) pada acara Puncak peringatan HKSN di halaman belakang Kantor Dinas Sosial Prov. Sulsel menjadi anounser acara dan selama tiga jam mengocok perut dan membuat undangan harus betah menerima hiburan dari kami, sehingga acara yang molor tiga jam tiada terasa karena mereka menikmati suguhan dan joke-joke yang menghibur.
Pulang dari kantor sudah Pukul 19.00 malam dan kebetulan ada anggota TAGANA dari Kabupaten Luwu bersama lima orang rekannya yang bermalam di rumah, sehingga tidaklah etis kalau ada tamu sementara kami harus meninggalkan mereka, sehingga pilihannya hanya satu, melayani mereka dan bertahan di rumah.
Sebahagian lainnya ada yang memiliki mendaki Gunung Datara di Gowa tempat dimana terletak repeiter (perangkat pancar ulang) yang dikordinasi Sdr. Nurtang Gassing, semua itu kami hanya pantau melalui perangkat stasiun radio yang menggema di ruang monitor di rumah.
Agar suasana tidak jenuh kami mengutak-atik sms, dan beberapa sms yang memberi nuansa permohonan maaf dan optimisme di tahun baru nanti di antaranya dari adik sepupu bernama Nur Lale di Samarinda yang mengatakan ;
Bukan laut namanya jika air tak berombak / bukan cinta namanya jika operaan tak pernah terluka / jika ada hati terluka karena perkataan atau perbuatan yang kemarin / saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya / dan marilah kita menyambut tahun baru dengan hati yang ihlas / semoga Tahun 2012 lebih baik dari tahun kemarin ….. by Lela sekeluarga.
Menjelang penggantian tahun, saya terbangun dan langsung ke depan komputer untuk menuliskan apa yang menjadi catatan di detik-detik penggantian tahun, mulai dari kawasan timur yang lebih awal satu jam dibandingkan kami yang ada di kawasan tengah.
Tetapi pada Pukul 00.00 waktu Makassar, yang tercatat tepat pada Hari Minggu, 1 Januari 2012 atau tepat pada penanggalan hijiriah, 7 Shafar 1433 H atau Wage 6 Safar 1945 dan Cap Jie Gwee 2562 yang kelak akan memasuki tahun NAGA akhir.
Sementara itu, dari radio kecil saya menyimak pembacaan esay dari Saudara Asdar Muis melalui Suara Celebes Makassar, yang menampilkan para reporter seperti Anna, Ida Farid, Niluh, Ihsan Faturahman sebagai penyiar-penyiar handal di radio tempat kami selalui nguping dan melaporkan perkembangan kota Makassar.
Sementara di angkasa raya Makassar kembang api dan suara dentuman bergelegar mengiringi penggantian tahun 2011 ke 2012, semua berlalu seiring perjalanan waktu dan saya lebih memilih untuk bersimpuh di atas sajadah, seraya mengucap syukur alhmadulillah karena usia semakin menua dan itu berarti liang kubur semakin mendekat, selamat Tahun baru 1 Januari 2012.