
SYAKHRUDDIN.COM – Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengungkapkan bahwa perayaan Iduladha tahun ini memiliki makna penting dalam merawat toleransi di tengah perbedaan.
Perbedaan yang dimaksud oleh Haedar adalah perbedaan waktu pelaksanaan salat Iduladha antara warga Muhammadiyah yang merayakannya pada hari tersebut dan warga yang mengikuti ketentuan Pemerintah yang merayakannya keesokan harinya.
Haedar menekankan pentingnya saling menghargai dan bertoleransi dalam situasi ini. Ia juga mencatat bahwa pemerintah memberikan opsi libur dari tanggal 28 hingga 30 Juni 2023, menunjukkan bahwa pemerintah juga toleran dan memberi kebebasan kepada umat Muslim untuk menjalankan Iduladha meskipun ada perbedaan, sebagaimana dilansir dilaman CNN Jakarta.
Haedar berpesan kepada mubaligh, ustaz, dan para tokoh agama agar tidak mempertentangkan perbedaan ini, karena hal itu dapat menghilangkan atau mengurangi nilai ibadah Iduladha.
Selain itu, dalam khutbah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Haedar juga mengajak umat Muslim di seluruh dunia untuk terus memupuk semangat berkurban demi kepentingan kemanusiaan.
Ia mengungkapkan pentingnya berbagi harta, akses, ilmu, dan toleransi untuk memastikan bahwa umat manusia dapat hidup bersama dalam keragaman dengan menjaga nilai-nilai luhur yang dianugerahkan Tuhan.
Haedar juga menekankan pentingnya membangun kekuatan moral, spiritual, etika, dan nilai agama, sambil meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi.
Terakhir, Haedar mendoakan agar ibadah haji umat Muslim berjalan lancar dan diterima (mabrur).
Ia berharap agar mereka yang menunaikan haji bisa menebarkan kebaikan di seluruh dunia, sehingga ketika kembali ke tanah air, mereka memiliki semangat untuk memelihara kemabruran dalam kebaikan hidup bersama sesama manusia.
Sebagai informasi tambahan, dalam berita sebelumnya, masyarakat Muhammadiyah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaksanakan salat Iduladha pada tanggal 28 Juni 2023 di 353 titik.
Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir hadir di salah satu lokasi, yakni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kasihan, Bantul, bersama Ketua Komisi Yudisial Mukti Fajar Nur Dewata sebagai khotib.
Salat Iduladha dilaksanakan di berbagai kabupaten/kota di DIY, dengan Bantul memiliki jumlah titik terbanyak (189 titik), diikuti oleh Sleman (83 titik), Gunungkidul (30 titik), Kulon Progo dan Kota Yogyakarta (masing-masing 28 titik) (sdn)