SYAKHRUDDIN.COM – Kapal selam KRI Nanggala-402 milik TNI Angkatan Laut hilang kontak di perairan Selat Bali, Rabu (21/4) dini hari. Kapal tersebut dilaporkan mulai melakukan penyelaman sekitar pukul 03.00 WIB.
Dilansir dilaman CNN, KRI Nanggala-402 merupakan satu dari lima kapal selam TNI AL yang tengah menjalani uji coba latihan di perairan Bali.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispen) Laksamana Pertama Julius Widjojono mengatakan kapal tak melakukan kontak lagi setelah melakukan penyelaman.
“Hilang kontak subuh tadi,” kata Julius saat dikonfirmasi CNN kemarin.
TNI AL langsung melakukan pencarian oleh KRI Gusti Ngurah Rai (GNR-332) dan KRI Diponegoro (DPN-365) menggunakan sonar aktif di sekitar lokasi penyelaman KRI Nanggala-402 dengan metode Cordon 2000 yards. Tapi nihil.
Kemudian, sekitar pukul 07.00 WIB dilaksanakan pengamatan udara dengan helikopter dan ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi penyelaman KRI Nanggala.
Tumpahan minyak itu diduga akibat kerusakan tangki BBM kapal buatan Jerman itu karena tekanan air laut atau pemberian sinyal posisi dari KRI NGL-402.
Terdapat 53 awak dalam kapal tersebut. Berdasarkan keterangan TNI AL, awak terdiri atas 49 anak buah kapal, 1 komandan satuan, 3 personel arsenal. Letkol Laut (P) Geri Octavian yang mengoperasikan kapal tersebut.
Dugaan sementara, kapal itu berada pada kedalaman 600-700 meter. Kedalaman tersebut diketahui melebihi kemampuan kapal yang memiliki spesifikasi menyelam maksimal 500 meter.
Kapal diduga hilang kontak karena terjadi black out saat melakukan penyelaman statis. Black out ini menyebabkan kapal kehilangan kendali dan tidak bisa melakukan prosedur kedaruratan.
TNI AL memastikan kapal selam dalam kondisi aman saat melakukan penyelaman.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan berdasarkan laporan sementara, KRI Nanggala-402 hilang kontak 60 mile dari perairan Bali.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono memantau langsung pencarian kapal selam tersebut dari KRI dr. Soeharso. Hadi juga disebut akan ikut melihat langsung pencarian di sekitar perairan Bali.
“Sudah langsung ke area dekat lokasi. Nanti pagi bapak panglima TNI akan on board untuk pencarian ke sekitar lokasi,” kata Julius kepada CNN Rabu (21/4/21) malam.
Menurutnya, setelah memantau langsung pencarian, Hadi akan memberikan keterangan pers di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali, siang nanti.
Julius menyebut pencarian masih berlangsung hingga pagi ini. Ia mengatakan belum ada tanda-tanda keberadaan kapal selam tersebut selama pencarian malam tadi.
“Pencarian masih berlangsung. Belum ada (tanda-tanda kapal diketahui keberadaannya),” ujar Julius pagi ini.
TNI AL sendiri telah membangun posko pencarian di Banyuwangi, Jawa Timur. Titik evakuasi pencarian juga didirikan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi dan Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
KRI Nanggala-402 dibangun pada 1977 silam. Kapal cukup tua ini buatan industri Howaldt Deutsche Werke (HDW), Kiel, Jerman Barat tipe U-209/1300.
Kapal selam tersebut memiliki berat 1.395 ton; panjang 59,5 meter; lebar 6,3 meter dan; draft 5,5 meter. Nama KRI Nanggala-402 diambil dari senjata pewayangan, Nanggala (sumbercnnjakarta)