SYAKHRUDDIN.COM – Politikus PDIP Effendy Simbolon mengakui Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka merupakan kader partainya yang cenderung instan masuk dunia politik hingga bisa menjadi kepala daerah. Tak seperti kader lain pada umumnya.
Diketahui, Gibran merupakan putra sulung Presiden Jokowi yang terbilang baru menjadi kader PDIP. Dia lalu memenangkan Pilkada Kota Solo 2020 lalu.
Dilansir dilaman CNN, “Dia (Gibran) nyata instan fast growing,” kata Effendy dalam diskusi virtual di Youtube MNC Trijaya FM, Sabtu (27/3/21).
Gibran juga disebut tidak melewati step-step yang harusnya dilalui sebelum mencalonkan diri menjadi kepala daerah.
Sementara pemimpin, kata Effendy, harus melewati berbagai macam perjalanan politik hingga siap jadi pemimpin.
“Pemimpin ini kan harus melalui biji, enggak boleh ada pohon langsung ditanam, dari 514 pemimpin kabupaten/kota ini juga rata-rata di bawah kualitas,” ucapnya.
Namun ia mengatakan masuknya Gibran ke dunia politik tidak lepas dari semangat masyarakat yang mengidolakannya. Dengan demikian, jalan politik Gibran bisa mulus hingga menduduki kursi Wali Kota Solo.
“Tapi kan di Indonesia, sebagian orang mengamini itu [Gibran], antara lucu dan tidak lucu itu sering terjadi di negara kita, dan akhirnya dia diidolakan,” tutur Effendy.
Berbeda halnya dengan Puan Maharani. Effendy mengamini bahwa Puan merupakan putri dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun, Puan sudah lama meniti karir di politik.
“Mbak Puan itu sudah sangat lama, dari zaman kuliah, tidak ujug-ujug masuk dunia politik praktis, akan berbeda dengan Gibran,” kata Gibran.
Gibran Rakabuming Raka adalah Wali Kota Solo terpilih pada Pilkada Serentak 2020. Ia mengalahkan lawannya Bagyo Wahyono-FX Supardjo yang maju melalui jalur independen.
Gibran kini menjabat sebagai pimpinan Pemerintah Kota Solo didampingi Wakil Wali Kota Teguh Prakosa yang juga kader PDIP (sumbercnnjakarta)