SYAKHRUDDIN. COM, PASURUAN – Ningsih Tinampi sudah meminta maaf secara tertulis atas ucapannya yang mengaku mampu mendatangkan malaikat hingga nabi.
Sebelumnya
video ucapan Ningsih itu viral dan menuai kontroversi.
Meski demikian, Tim Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) Kabupaten
Pasuruan akan terus melakukan pengawasan.
Tim Pakem akan terus mengawasi wanita yang memiliki pengobatan alternatif di Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan itu.
“Ibu Ningsih Tinampi sudah meminta maaf secara tertulis dan berjanji tak
akan mengulangi lagi. Tapi Tim Pakem tetap melakukan pemantauan dan
pengawasan,” kata Wakil Ketua Tim Pakem, Erfan Efendi, di Gedung Kejaksaan
Negeri Kabupaten Pasuruan, Rabu (12/2/2020).
“Saya diberi amanah, ketika terdapat sesuatu yang
mungkin bersinggungan dengan agama, khususnya Islam, akan ambil langkah-langkah
tercepat di lapangan,” imbuhnya.
Kepada anggota Tim Pakem, Ningsih menyampaikan, saat mengeluarkan ucapan
kontroversial itu, ia dalam keadaan lelah karena banyaknya pasien. Ucapannya
tak bermaksud menyinggung perasaan umat Islam.
“Beliau sudah menyampaikan bahwa apa yang
disampaikan dalam video itu sebetulnya ‘ketlicuk’ menurut dia. Salah omong.
Intinya karena capek atau beban pasien yang banyak,” terangnya.
“Tapi inti maksudnya bahwa dalam melakukan pengobatan itu, beliau
berdasarkan ajaran agama Islam sehingga beliau tidak pernah merasa takut
terhadap siapa pun.
Baik itu dukun dan segala macamnya karena beliau
merasa dilindungi oleh rasul, oleh nabi, oleh Tuhan,” tambah Erfan.
Tim Pakem memanggil Ningsih ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan. Tim yang
datang terdiri MUI, FKUB, Bakesbang, Dinkes, Dukcapil, Bamag dari Kemenag dan
Satpol PP.
Tim Pakem meminta klarifikasi Ningsih terkait ucapannya yang mengaku mampu mengundang malaikat, nabi dan rasul.
Viral-nya video Ningsih Tinampi yang mengaku bisa mendatangkan malaikat hingga nabi membuat Tim Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) Kabupaten Pasuruan turun tangan.
Ningsih
dipanggil untuk mempertanggungjawabkan ucapannya.
Kesempatan tersebut dimanfaatkan Ningsih untuk memberikan klarifikasi terkait
pernyataan dalam video yang diunggah di akun YouTube-nya itu.
Ningsih yang membuka pengobatan alternatif di Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan mengaku tak bermaksud berbicara seperti yang terekam.
Dalam video yang viral, Ningsih berkali-kali mengatakan pada pasiennya bahwa
yang datang ialah malaikat dan nabi. “Pada waktu itu ada yang menantang,
ada yang menggelut (menyerang), ada yang macem-macem ke saya,” kata
Ningsih dalam sebuah video, Selasa (11/2/2020).
Video yang dilihat itu merupakan rekaman salah seorang anggota Tim Pakem di
dalam ruang rapat di Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan, Jalan Raya Raci,
Kecamatan Bangil. Rapat tertutup tersebut digelar pada Senin (10/2/2020).
“Dan pada waktu itu (seperti video yang viral), ibaratnya saya ingin
menantang setan-setan itu (yang menyerang saya).
Saya ingin menunjukkan bahwa rosul selalu bersama saya, para malaikat juga bersama saya. Saya berada di Jalan Allah. Bukan di mereka. Itu tujuan saya,” terang Ningsih (detikcom)