Tiga mahasiswa jurusan (PMI/Kessos) Pengembangan Masyarakat Islam Konsentrasi Kesejahteraan Sosial, masing-masing, Syahriani, Irvan yang mengikuti ujian tutup dan Rezky Ulfayani yang maju untuk ujian proposal.
Ketiga orang promovendus, dengan gaya dan keunikannya sebagai kandidat pekerja sosial, ditampilkan dalam ujian tutup dan ujian proposal.
Adalah Syahriani yang menampilkan hasil karya dalam skripsinya “Peran perempuan terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga pada CV Sidodadi Aggtray di Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa”.
Ada haru saat hasil penelitiannya disampaikan dengan gaya bertutur, Syahriani seakan terbawa arus perasaan, dengan kondisi yang disaksikan di lapangan, tempat dimana penelitian dilakukan.
Sebagai seorang pemula, tentu kondisi batin saat menyaksikan kaumnya bekerja di sebuah perusahaan, ada perasaan tak nyamanm, namun sebagai peneliti harus menyaksikan bagaimana kaum wanita yang bekerja di sebuah pabrik, kondisi itu seakan terbawa dalam suasana ujian, sehingga Syahriani tak dapat membendung air matanya.
Akan tetapi, sang pembimbing, DR Irwanti Said, M.Pd memperingatkannya, sebagai peneliti, “Anda harus membedakan, dirimu dengan obyek penelitian” tuturnya sembari mempersilakan untuk minum sejenak.
Lain halnya dengan Saudara Irwan. Calon pekerja sosial yang satu ini, datang ke ruang ujian dengan kostum jas hitam lengkap, bak akan mengucapkan akad nikah.
Sebelum acara ujian di mulai, secara tak sengaja, tersembul rambut panjang Irvan, terlihat Ketua Jurusan PMI/Kessos, Dra St Aisyah.BM,M.Sos.I Daeng Ngona.
Dengan spontan, Kajur masuk ruangan dan mengambil gunting. Tanpa tedeng aling-aling memotong rambut Irvan.
Promovendus hanya tertunduk pasrah dan senyum yang dipaksakan. Bagi Irvan hari ini, merupakan sesuatu yang harus di terima dengan penuh kepasrahan.
Memasuki arena penyajian materi, Irvan yang mengangkat judul skripsi ” Peran orang tua terhadap pembinaan anak bermasalah di Kelurahan Maricaya Baru Kecamatan Makassar Kota Makassar”
Irvan mampu meyakinkan tim penguji, hanya saja pada saat Penguji I, DR H Baharuddin Ali, M.Pd, mempersilakan untuk membaca ayat yang berkaitan dengan tulisannya.
Promovendus Irvan membacanya secara terbata-bata.
Kondisi sidang ujian, membuat semakin gugup, saat dibacakan hasil ujian oleh Kajur PMI/Kessos.
“Setelah nilai dari masing-masing anggota tim, dengan muka serius, Kajur PMI/Kessos membacakan hasil akhir.
Saudara Irvan, bagaimana perasaan anda saat ini ??? sehat….
Selanjutnya pembacaan hasil akhir ujian.
Irvan terlihat tegang dan mukanya memutih.
“Apakah Sdr. Irvan sehart ??? Siap, sehat bunda
Apakah Saudara bersedia mengembalikan baju Tagana kalau sudah selesai pendidikan ??? Siap….bu !
Akhirnya, tibalah pada acara pembacaan hasil ujian. Setelah promovendus di evaluasi hasil penelitian administrasi, maka Kajur PMI/Kessos, dengan suara sayup-sayup sampai, mengatakan. “ Saudara Irvan dinyatakan (suaranya pelan), LULUS.
Pendengaran Irvan menganggap dirinya,” Tidak Lulus”
Dengan ekspresi gelisah, melepas songkok dan ingin membuka kancing jasnya, sambil berkata
“Aiiiii ….dan kami yang menyaksikan menangkan perasaannya“.
“Tunggu dulu, apa keputusan rapat, LULUS kan ??? Irvan lalu tersipu dan mengusap keringat dingin yang memenuhi dahinya. bahkan ujung jasnya dijadikan lap.
Beruntung Ibu Tanti Irwanti berbaik hati, lalu menyodorkan tissue. Ini juga pelajaran kepada peserta ujian lainnya, untuk senantiasa menyediakan tissue di setiap pelaksanaan ujian.
Lain halnya dengan promovendus Rezki Ulfayani NIM 50300114039, yang memilih judul skripsi “Sistem Pengelolaan Pariwisata Taman Nasional Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Jenetaesa di Kabupaten Maros”
Entah darimana di ketahui, kalau hari ini, tanggal 3 Agustus 2018, Ulfa ulang tahun, sehingga Kajur PMI/Kessos, ketika tiba di ruang LT (Lectura Theater) untuk menguji, berlagak seperti hendak meninggalkan ruangan.
“Maaf ya, saya mau cepat pulang, anak saya mau ku antar ke pesantren“
Demikian halnya dengan DR. Syamsuddin, yang mau meninggalkan ruangan karena mau ke rektorat.”
Ulfa tertegun, dalam hatinya, ujian petang hari ini terancam batal.
“Wajahnya memerah, lebih prihatin lagi, saat penulis meninggalkan ruangan, sehingga Ulfa menuju pintu keluar dan mengusap airmatanya.
Rezky Ulfayani, menangis sesunggukan di pintu keluar. Semua kawan-kawan yang menyaksikan tertunduk, seraya tertawa karena itu hanyalah skenario. Ulfa benar-benar mengeluarkan airmata sebelum ujian berlangsung.
Sejurus kemudian, Penulis datang dengan menggandeng dosen Dr. Sakaruddin Mandjarekki yang sibuk pulang-pergi ke rektorat mengurus calon maba yang akan ujian besok pagi.
Penulis dan pimpinan sidang masuk ruangan, Rezky Ulfayani masih dipintu masuk menangis sesunggukan.
Kami lalu menarik masuk ruangan dan mendudukan di kursi panas untuk mempertanggungjawabkan hasil penelitiannya.
Setelah babak belur diserang pertanyaan, akhirnya Rezky Ulfayani, dinyatakan dapat maju ke ujian berikutnya dengan sejumlah perbaikan.
“Sidang ditunda dan lampu ruangan langsung dimatikan oleh Suharyadi, SH,i yang sampai sekarang masih membujang”.
Ternyata hari ini, Rezky Ulfayan, gadis manis dari Kabupaten Maros, hari ini berulang tahun.
“Kawan-kawannya lalu membawakan lilin ulang tahun dan selanjutnya penulis menuangkan air aqua sebagai ungkapan rasa kebahagiaan di rembang petang, Jumat 3 Agustus 2018 di Kampus Bermartabat Samata Kabupaten Gowa.
“Selamat ultah Rezky Ulfayani semoga cepat selesai dan maju ujian tutup,” semangat pagi.