Semasa hidup, almarhum tercatat sebagai Pegawai Dinas Provinsi Sulawesi Selatan yang beralamat di Jalan A.P.Pettarani No. 59 Makassar.
Ketika Jabatan Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial dijabat almarhum Zafrullah Riza alias Lala. Saudara Moersen S.Buana aktif sebagai instruktur Taruna Siaga Bencana (Tagana) bahkan sempat melatih kader-kader relawan diberbagai kab/kota di Sulawesi Selatan.
Saat musibah Tsunami melanda Aceh, almarhum bersama Penulis, aktif melakukan pengumpulan bantuan, baik uang maupun barang dengan menggunakan mobil baru Tagana.
Selanjutnya diantar dan digudangkan di Hotel Novotel Makassar untuk selanjutnya diangkut dengan kapal laut menuju Aceh.
Almarhum semasa hidupnya, aktif dalam berkomunikasi dengan lawan bicaranya, beliau terkesan ramah dalam pergaulan, sehingga ia banyak dikenal diberbagai organisasi sosial, khususnya di lingkungan Tagana dan ke-Palang Merah-an.
Moersen, meninggal dunia pukul 00.15 di hari Jumat 9 Februari 2018 di Rumah Sakit Hikmah Makassar.
Menurut putranya yang bernama Arlan, kemarin masih sempat bermain domino dengan teman-temannya di teras rumah.
Menjelang pukul 22.00 wita masih sempat berjalan-jalan ke ujung lorong Sungai Saddang IV dan bertegur sapa dengan “Penjual Mie Goreng” yang kebetulan tempat jualannya tidak jauh dari rumahnya.
Pukul 22.30 wita, almarhum meminta untuk menggendong cucunya, dan tak lama kemudian Aslan mempersilakan almarhum untuk istirahat di kamarnya.
Tak lama kemudian, almarhum merasa sesak nafas dan minta segera diantar ke rumah sakit untuk berobat.
Dengan gerakan refleks, almahum segera naik ke mobil Aslam, tanpa mengenakan alas kaki.
“Di rumah sakit hikmah, berjalan masuk ke ruang gawat darurat dan minta diperiksa oleh petugas”
Almarhum lalu dipasangkan oksigen, dari alat monitor menunjukkan, semakin lama semakin lemah dan tepat Pukul 00.15 Wita, layar monitor berjalan mendatar dan Moersen S Buana menghembuskan nafas terakhir disisi petugas dan putranya.
Almahum disholati di Masjid Istiqamah Jalan Sungai Saddang tempat dimana almarhum selalu berjamaah.
Selanjutnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Dadi Makassar disisi kuburan isterinya yang meninggal setahun lalu, selamat jalan sang instruktur dan hari ini, satu lagi anggota pensiunan sosial kembali menghadap “Sang Maha Pengatur” innalillahi wainna ilahi rajiun.