Sungguh suatu kebahagiaan yang sukar digambarkan dengan kata-kata, manakala kita senantiasa melakukan sholat lima waktu secara berjamaah. Kondisi itu diperoleh melalui latihan di BulanSuci Ramadan, setelah ramadan berlalu, kebiasaan untuk sholat berjamaah semakin terasa sangat penting.
Terasa ada yang kurang, manakala tiba waktu sholat dan tidak berada di Masjid, hati terasa gelisah dan seakan ada yang hilang dalam kehidupan, itulah yang dikatakan orang sebagai “HIDAYAH”.
Pesantren di bulan Ramadanselama 30 hari lamanya, berpuasa di siang hari dan sholat malam telah memberi pelajaran yang sangat berharga dan hal itu patut untuk diteruskan pada bulan Syawal dan bulan-bulan sesudahnya, hingga kelak mencapai Ramadan yang akan datang.
Memang bila kita meresapi arti kehidupan melalui sholat berjamaah di Masjid, maka begitu banyak kedamaian batin yang diperoleh dan kedekatan dengan Sang Maha Pencipta begitu terasa dan itu dapatdirasakan bilamana kita dekat dengan Allah SWT. yang memberi nafas kehidupan, alam fikir yang maha sempurna dan suasana beribadah yang damai dan sentosa.0
Melalui puasa syawalselama enamhari lamanya di BulanSyawal tentunya memberi dampak terhadap kesehatan mental dengan pula dengan kondisi fisik khususnya pada sistem pencernaan karena akan menggeroroti semua penyakit yang menyerang pada dinding usus yang tidak sempat dikelola oleh perut, sehingga melalui puasa di BulanSyawal dan bulan-bulan berikutnya dengan pola puasa Senin-Kamis akan memberi dampak terhadap kesehatan fisik dan kesehatan mental.
Karena itu untuk mendapatkan ketenangan batin dalam kehidupan di mayapada ini, maka Penulis merekomendasikan untuk senantiasa sholat lima waktu secara berjamaah di Masjid. Semuanya akan memberi kesehatan mental sekaligus memberi semangat bersilaturahmi dengan nilai yang sangat tinggi, sehingga hubungan antar manusia berlangsung lancar dan hubungan dengan Sang Khalik sebagai pencipta alam semesta dapat dirasakan.
Selamat melaksanakan puasa sunat enam hari lamanya di bulan syawal, semoga kita termasuk hamba yang padai mensyukuri nikmat, Salamaki.
Penulis
H.SYAKHRUDDIN.DN