Coto Alauddin milik Haji Lawa, beralamat di Jalan Sultan Alauddin Makassar, Jumat subuh, 24 April 2015, di datangi serombongan pemuda bersenjata.
Menurut penuturan pemilik Coto Alauddin mengatakan, saat itu baru satu personilnya yang datang dan membuka ruko, namanya Naim, orang Tarnate yang bekerja pada usaha penjualan cotonya.
Naim lalu menyelesaikan pekerjaan bagian dalam ruko, mempersiapkan kompor untuk memasak daging coto. Sejurus kemudian, datanglah rombongan anak muda/geng perampok, jumlahnya sekitar lima buah sepeda motor, tiga diantaranya bersenjatakan golok/keleweng.
Begitu dia datang dengan suara motor yang memekakkan telinga, langsung membuka pintu dan menemui Naim, sembari memasang golok dilehernya. Naim yang kaget, tak bisa berbuat banyak, kecuali ucapannya kepada perampok, “Maaf,cotonya belum masak bos”
Perampok dan tiga kawanan lainnya membuka laci, sementara yang lainnya membuka paksa kulkas dan mengambil semua minuman yang ada didalamnya.
Karena perampok tak menemukan uang kontan, seorang diantara perampok melihat kotak amal milik Masjid Al-Abrar yang isinya kurang lebih dua jutaan rupiah, Dia lalu mengangkut kotak amal tersebut lalu meninggalkan Naim dalam kondisi bingung.
Selain menguras isi kulkas milik Haji Lawa, juga membawa serta daging mentah sekitar sepuluh kilo gram yang akan di masa untuk melayani pembeli di hari Jumat.
Sementara itu, di depan Masjid Al-Abrar di rumah kediaman Abdul Syukur, salah seorang jamaah Masjid Al-Abrar, rumahnya kembali di satroni pencuri. Kali ini, pencuri berhasil mencuri dua buah laptop, cincin dan handphone.
Ketua Masjid Al-Abrar Abd. Hilal Kadir,SE meminta kepada seluruh anggota jamaah untuk senantiasa waspada, apalagi akhir-akhir ini, sering berkumpul anak baru gede (ABG) yang berpasang-pasangan sembari mengisap lem fox, dan hal ini berindikasi sudah mulai menggunakan narkoba.
Karena itu, kepada jamaah Masjid Al-Abrar diminta untuk senantiasa waspada dan memperhatikan keadaan sekitar.
Lain halnya dengan di Jalan Andi Tonro I dan Jalan Bonto Duri I, warga mengeluhkan banyaknya tulisan-tulisan yang dilakukan oleh para vandalis, dengan menggunakan cet pilos untuk menulis berbagai tembok milik warga, berbagai macam tulisan seperti, Jarum Ganas, FOP, JSM dan FLT.
Tulisan tersebut tidak dimengerti apa maknanya. Akan tetapi dengan kalimat, “Jarum Ganas” dapat diprediksi bahwa para vandalis ini, disinyalir korban Narkoba, terutama para vandalis yang sering menulisi tembok warga dengan kalimat “Jarum Suntik Ganas”
Kasus rampok kotak amal Masjid Al-Abrar Gunungsari Baru Makassar ini, menjadi perhatian untuk seluruh jamaah dan warga sekitar, termasuk pemilik “COTO DAENG” atau “CODA”
Untuk senantiasa waspada, mengingat tingkat kriminalitas di seputar Kelurahan Pa’Baeng-Baeng dan Kelurahan Mannuruki kini semakin nekad dalam melakukan aksinya.