Setelah meninggalkanbulan suci Ramadan 1434 H, kini kaum muslimin dan muslimat disunatkan untuk berpuasa selama enam hari lamanya di bulan Syawal, baik itu dilaksanakan secara berturut-turut enam hari atau dilakukan dengan cara mencicilnya. Sebagaimana Sabda Nabiullah Muhammad SAW. “Barang siapa yang melaksanakan puasa sunat selama enam hari di bulan Syawal, seakan-akan dia telah berpuasa selama setahun lamanya”
Alhamdulillah, atas rahmat, kesehatan dan kesempatan yang diberikan, akhirnya dapat menyelesaikan puasa Syawal, selama enam hari dan berakhir persis di hari Kemerdekaan 17 Agustus 2013. Selanjutnya akhir puasa Syawal, dirayakan dengan acara Korontigi (malam pacar) dari ponakan Eka dan Anto, yang akan melaksanakan pernikahan tangal 18 Agustus 2013 di Jalan Kakaktua III Makassar.
Usai melakukan peletakan daun pacar di kedua belah tangan sang calon pengantin, lalu membacakan doa, Kakanda Nursia Daeng Kebo menjulurkan tangan, seraya mohon maaf dan mengucapkan minal aidin wal faizin dan kami saling memberi dan menerima maaf. Itulah hikmah dari Idul Fitri, bagi hamba yang tidak menerima dan memberi pintu maaf, maka segala amalan puasanya tergantung, semoga kita tidak termasuk dalam golongan yang demikian, amin.
Selain itu, beberapa rekan yang akan bertamu, diantaranya adinda Nadiyah Manaf, terpaksa harus kembali, karena kami tidak berada di rumah, lain halnya dengan Sdr. Mardiah anggota Tagana pada saat yang bersamaan, tengah melakukan perjalanan setelah mudik di kampung halamannya di Mandar-Sulawesi Barat.
Di acara “Korontigi” atau malam pacar ananda Eka Pratiwi Elhuria Binti Junaidi Daeng Tjaya dengan kekasih hatinya Anto Bin Toha dari Bojonegoro yang diberi nama baru Daeng Jarre. Keduanya bertemu dan menjalin kasih karena sama-sama ditempatkan sebagai pegawai pembenihan ikan pada unit Perikanan di Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat.
Dari perkenalannya kini beranjak ke pelaminan dan acara pesta berlangsung di Makassar, usai pernikahan akan kembali bertugas di pulau ujung timur Indonesia, Papua Barat yang masih membutuhkan kehadiran putra-putri bangsa untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di Pulau Cendrawasih.
Dari tiga rangkaian acara yang saling terkait, mulai dari puasa syawal, acara korontigi (malam pacar) dan acara puncak peringatan Kemerdekaan RI Ke-68 tentunya berujung pada suasana “Kebahagiaan”. Berbahagialah mereka yang telah melaksanakan ibadah puasa sunat di bulan Syawal, tersenyum rialah sang calon pengantin baru, terharulah veteran pejuang yang masih menyaksikan “Bendera Merah Putih” dikibarkan di Istana Negara Jakarta.
Melewati hari-hari yang penuh tantangan, maka ke depan adalah bagaimana mempertahankan apa yang sudah diraih dengan susah payah, orang bijak selalu bertutur, “Meraih kemenangan itu gampang, akan tetapi mempertahankan amat sulit” Semoga dengan kemenangan yang diraih selama bulan suci Ramadan 1434 H dan puasa Syawal selama enam hari, menjadi modal dasar untuk mempertahankan iman di dada kemudian mengimplementasikan hasil didikan Ramadan dalam kehidupan sehari-hari, Salamaki.
Salam Takzim,
www.syakhruddin.com
email : syakhruddin@gmail.com
email : syakhruddin@yahoo.co.id
SMS : 081 2424 5938 PIN 2A2 FC 722