Kesibukan menjelang bulan suci Ramadan 1434 H, yang Insya Allah akan dimulai oleh kalangan dan pengikut Muhammadiyah,
akan memulai ibadah puasa pada hari Senin malam, 8 Juli 2013 memulai tarwih pertama, sementara Pemerintah R.I. akan menetapkan pada Selasa, 9 Juli 2013,
dengan demikian warga masyarakat tidak lagi akan pusing dengan penentuan 1 Syawal 1434 H.
Hanya saja, tahun ini yang menjadi masalah krusial adalah penentuan 1 Ramadan 1434 H, karena antara Muhammadiyah disatu sisi dengan Nahdatul Ulama (NU) dan Pemerintah, tetap pada ketentuan melihat bulan, sehingga kemungkinan besar akan memulai pada Selasa malam 9 Juli 2013.
Menyongsong kehadiran tamu agung ini, berbagai kegiatan yang dilakukan sanak family, diantaranya menerima lamaran, pelaksanaan pesta perkawinan, mengantar ke rumah sang mertua yang dalam Bahasa Makassar, disebut dengan “Allekka Bunting”
Selain itu, mengunjungi adik ipar yang berbahagia dengan kelahiran cucu kemenakan, dilanjutkan ziarah ke kuburan almarhum dan almarhumah, Sittiara Daeng Lebang, Haji Dobolo Daeng Nassa, Nurtia Daeng Sanga dan berbagai aktifitas lainnya, termasuk memenuhi panggilan Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) di Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar untuk menjadi Narasumber dan mengisi 20 jamlat pada pelatihan “Diklat Peksos Ahli” diikuti 30 peserta, utusan dari berbagai UPT (Unit Pelaksana Teknis) se-regional V Sulawesi.
Dengan kesibukan ini, maka tulisan di blog syakhruddin juga mengalami keterlambatan, sehingga para pembaca setia tidak dapat mengikuti perkembangan lebih lanjut. Namun demikian, kecintaan akan dunia penulisan tentu tidak akan punah dengan kesibukan yang telah kami paparkan di atas.
Karena pesan dari Pramodya Ananta Tour mengatakan “Anda bisa memiliki Ilmu pengetahuan setinggi langit, tapi bila anda tidak menulis, maka anda akan hilang dan dilupakan dalam masyarakat,” Karena itu mari kita menulis, minimal menulis pengalaman keseharian dalam kehidupan bermasyarakat.
Sementara di belahan pulau sana, salah seorang sahabat tercinta yang dipromosikan untuk menduduki jabatan baru sebagai seorang kepala dinas pada salah satu institusi, masih harus tertahan sementara, mengingat ketentuan birokrasi di Indonesia, semuanya harus diikuti sehingga karier dan rekam jejak seseorang seperti menaiki anak tangga.
Di kekinian, memang begitu banyak pelanggaran kita lakukan dalam pengembangan karier seseorang, terutama di era otonomi daerah. Berbeda dengan Pemerintah Daerah (Pemda) yang tetap komitmen pada aturan dan ketentuan birokrasi tetap berjalan sesuai dengan ketentuan dan menghargai sebuah proses sebagaimana jenjang yang harus ditempuh seseorang.
Sehingga mencapai puncak sebagai seorang pimpinan yang memiliki kharismatik dan pengalaman lapang yang tidak diragukan kehandalannya, termasuk didalamnya kemampuan berbahasa Inggeris.
Sementara itu, sejenak kita alihkan perhatian dan menyaksikan suasana di pekuburan, begitu banyak warga masyarakat yang berjubel untuk menziarahi kuburan keluarganya, memberi peluang bagi penjual bunga dadakan, sehingga kuburan berubah fungsi menjadi ajang pertemuan para penziarah dan kondisi itu akan terulang kembali di hari raya idul fitri 1 Syawal 1434 Hijriah.
Memasuki bulan suci Ramadan tahun ini, penulis blog ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada para pembaca setia, seraya mengucapkan permohonan maaf, bilamana setahun perjalanan kalender waktu, ada hal yang kurang berkenan di hati, kami ucapkan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya dan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan 1434 H, semoga kita termasuk hamba yang muttaqien, Insyah Allah, Amin.
Salam Takzim,
www.syakhruddin.com
email : syakhruddin@gmail.com
email : syakhruddin@yahoo.co.id
SMS : 081 2424 5938 PIN 2A2 FC 722