MobilResque Tactical Unit (RTU) yang biasa disapa MOBIL RENJER Milik Kementerian Sosial yang ditempatkan di Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, satu buah diantaranya, dipinjam pakai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan.
Rabu 7 Maret 2012 kembali lagi satu unit ke pangkuan Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, Jalan A.P.Pettarani No.59 Makassar. Ikhwal kembalinya aset Kementerian Sosial yang telah lama dirindukan yang selama ini berada di BPBD Sulsel dan terkesan tidak terawatt.
Logonya pun di tambal lalu diganti dengan logo Badan Penanggulangan Bencana, perangkatnya dicopoti dan assesorisnya hanya tinggal kenangan, sekarang BPBD Sulsel sudah memiliki mobil baru dan perangkat bencana yang memadai.
Proses kembalinya juga berliku, diawali ketika Ketua (FK-PSM) Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat, meminta untuk pinjam pakai dalam kaitannya dengan pemasangan spanduk di berbagai daerah.
Persuratanpun dilayangkan kepada BPBD Sulsel, pihak BPBD tidak berkeberatan untuk menyerahkan kepada Pengurus FK-PSM Sulsel, dimana pengurusnya, notabene adalah oknum Kepala Bidang pada Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, termasuk Drs.H.Abd.Rahman,MM, demikian halnya dengan BPBD Sulsel, ikhlas menyerahkan kembali kendaraan operasional itu, karena telah mendapat mobil baru dari BNPB Jakarta.
Setelah dalam penguasaan FK-PSM Sulsel, maka Drs.H.Abd.Rahman melakukan negosiasi agar kendaraan tersebut, dibenahi sekaligus dilengkapi perangkat dan atributnya, dengan tujuan memudahkan identitas pemakainya, seperti tulisan RESQUE yang terpasang di bagian belakang mobil, dipasang kembali, begitu juga dengan tulisan Departemen Sosial dan Unit Siaga Bencana, diupayakan untuk kembali bertengger pada posisinya semula.
Renjer biru kini sudah bermarkas kembali di Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, selanjutnya akan mempermudah koordinasi dan layanan pada penanganan bencana, di Provinsi Sulawesi Selatan terutama pada pascabencana, juga untuk tugas lainnya seperti penanganan KAT (Komunitas Adat Terpencil), dan tugas-tugas penyuluhan sosial.
Namun itu hanya berusia seminggu, sesudah itu, mobil tersebut tetap berada di FK-PSM bahkan terakhir di branding menjadi kendaraan operasional “SAMPAN INDUK” dikuasai oleh perorangan. Kini beban tanggungjawab kepemilikan aset tersebut menjadi tanggungjawab dari Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan untuk mengusut kembali keberadaan kendaraan operasional milik Kementerian Sosial R.I. yang saat ini ada di tangan pihak ketiga.
Pertanyaannya kemudian, adakah keberanian untuk meminta kembali menjadi kendaraan operasional penanganan bencana dan permasalahan sosial, ditengah kemenangan pasangan SYL dalam Pemilihan Gubernur, yang telah diumumkan pihak KPU tgl 31 Januari 2013.
Menjadi pekerjaan rumah bagi Kepala Bidang Banjamsos yang baru, tugas Drs.H.Abd.Rahman,MM yang memiliki akses serta jaringan untuk meminjamkan kepada FK-PSM Sulsel, dan tugas Bagian Umum, Drs.Syarifuddin untuk mengkoordinasikan, sehingga tidak terkesan “Kuman Diseberang Lautan Tampak, Gajah Di Pelupuk Mata tidak tampak”
Semoga apa yang menjadi nafas tulisan ini, sebagai gelitikan untuk para penentu kebijakan agar senantiasa “Bijak Di Garis Tak Berpihak”….. Salamaki
salam takzim,
HP 081 2424 5938