Hunian sementara (huntara) di Wasior
Berlapis papan di belantara
Kugapai harap hendak merangkak
Tapi semua sudah tiada
Banjir bandang yang mengganas
Meluluhlantahkan semua milikku
Kini hidup sebatang kara
Dalam balutan yang tiada menentu
Kuharap esok masih ada mentari
Menyibak tirai huntara yang sepi
Ku ingin asa yang tersisa
Mampu tegar menggapai masa
Selamat datang tim psykhososial
Setumpuk asa dan secercah harap
Selamatkan kami dalam gelapnya malam
Sunyinya hati dalam bingkai kemiskinan
Engkau hadir disisiku membawa canda di pagi hari
Kujabat erat tangan dengan senyum mekar di huntaraku
Janji baktimu selalu mengiang dalam benakku
Kuyakin esok akan berubah
Izinkan kami bangkit dari keterpurukan
Keterbatasan, keterbelakangan dan kehampaan
Namun disini masih ada yang tersisa
Cinta, pengharapan dan kasih sayang
Huntara wasior, disini tekad kita bangun
Mari melangkah bersama dan menerobos kekalutan
Singsingkan lengan baju dan kita serempak berikrar
Aku mau berubah…!!!
Wasiorku ….. Wasiormu, deritamu derita kita
Kuberharap akan hadir lagi di Tana Papua
Untuk berbagi kasih dalam nuansa kekerabatan
Karena kita tetap satu sebagai anak bangsa ….. Indonesia