SYAKHRUDDIN.COM – Menteri Luar Negeri China, Qin Gang, telah menghilang dari sorotan publik selama tiga pekan terakhir, meninggalkan banyak spekulasi tentang keberadaannya. Absennya Qin dalam periode intensitas diplomasi China baru-baru ini telah menimbulkan berbagai pertanyaan, termasuk kemungkinan penahanan.
Berdasarkan laporan CNN, yang terakhir kali Qin terlihat adalah setelah melakukan pertemuan dengan pejabat-pejabat dari Sri Lanka, Vietnam, dan Rusia di Beijing pada 25 Juni 2023. Saat itu, ia terlihat tersenyum berdampingan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Andrey Rudenko.
Beberapa pihak merasa aneh mengenai ketiadaannya selama lebih dari 20 hari, mengingat posisi dan pengaruh China di dunia. Mantan editor surat kabar Partai Komunis, Deng Yuwen, menyatakan keheranannya terhadap situasi ini.
Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa tidak ada informasi yang bisa mereka bagikan tentang keberadaan Qin. Mereka menegaskan bahwa kegiatan diplomatik China berlangsung seperti biasa.
Seharusnya, Qin dijadwalkan untuk bertemu dengan kepala kebijakan Uni Eropa, Josep Borrell, di Beijing pada awal bulan ini. Namun, pertemuan itu dibatalkan oleh pihak China dengan alasan bahwa tanggal yang telah ditetapkan “tak lagi memungkinkan.” Uni Eropa diberitahu tentang penundaan ini hanya dua hari sebelum kedatangan Borrell yang telah dijadwalkan pada 5 Juli.
Tidak hanya pertemuan dengan Borrell yang batal, Qin juga absen dari pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN di Jakarta, yang kemudian diwakilkan oleh diplomat senior Wang Yi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengklaim bahwa ketidakhadiran Qin pada acara ASEAN dikarenakan alasan kesehatan. Namun, pernyataan tersebut kemudian hilang dari transkrip resmi konferensi pers, yang menimbulkan pertanyaan tentang transparansi pemerintahan China.
Beijing memang terkenal dengan kekurangannya dalam hal transparansi, dan selama pemerintahan Xi Jinping, situasi ini semakin parah karena perbedaan pendapat tidak diizinkan. Deng menilai bahwa kurangnya transparansi ini meningkatkan spekulasi tentang keberadaan Qin.
Sebelumnya, pejabat-pejabat senior China yang tiba-tiba menghilang dari sorotan publik diketahui telah ditahan untuk diselidiki, dan pola semacam ini dianggap sebagai bagian dari kampanye anti-korupsi di bawah kepemimpinan Xi.
Deng juga menyatakan bahwa ketidakhadiran Qin dapat menunjukkan ada keretakan dalam hubungan antara Qin dan Xi. Qin Gang adalah orang yang ditunjuk langsung oleh Xi Jinping untuk posisi Menteri Luar Negeri.
Jika ada masalah dengan Qin, itu juga dapat mencerminkan buruk pada Xi, menimbulkan pertanyaan apakah Xi telah salah memilih orang untuk jabatan tersebut.
Qin Gang telah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri China sejak Desember sebelumnya, menggantikan Wang Yi, yang dipromosikan ke Politbiro Partai Komunis China (PKC).
Tentu saja, hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pemerintah China tentang keberadaan Qin Gang atau alasan di balik ketiadaannya selama tiga pekan terakhir (sdn/cnn)