SYAKHRUDDIN.COM – Ratusan orang dilaporkan mengalami luka-luka dalam bentrokan terbaru antara warga Palestina dan polisi Israel di dekat kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem.
Seperti dilansir AFP, Senin (10/5/21), ratusan warga Palestina melemparkan proyektil ke arah polisi Israel yang memakai perlengkapan antihuru-hara dalam bentrokan yang terjadi pada Senin (10/5/21) waktu setempat. Polisi Israel menembakkan peluru karet, granat kejut dan gas air mata untuk membubarkan mereka.
Sebagaimana dilansir detiknews, “Ada ratusan orang yang mengalami luka-luka dalam bentrokan tersebut,” demikian pernyataan Bulan Sabit Merah, tanpa menyebut angka pastinya.
Hanya disebutkan oleh Bulan Sabit Merah bahwa sekitar 50 korban luka di antaranya kini menjalani perawatan di rumah sakit.
Bentrokan di kompleks Masjid Al-Aqsa ini menjadi yang terbaru sejak bentrokan berdarah yang melukai lebih dari 200 orang terjadi pada Jumat (7/5/21) lalu.
Bentrokan itu diawali oleh aksi warga Palestina memprotes rencana penggusuran sejumlah keluarga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
Sidang banding yang diajukan keluarga Palestina ke Mahkamah Agung terkait sengketa tanah yang berpotensi memicu penggusuran itu telah ditunda oleh otoritas kehakiman Israel, setelah dijadwalkan untuk digelar pada Senin (10/5/21) waktu setempat.
Ada kekhawatiran situasi semakin memanas menjelang rencana pawai untuk memperingati pencaplokan Yerusalem oleh Israel dalam perang tahun 1967 silam, atau yang dikenal sebagai Hari Yerusalem di negara Yahudi itu.
Kepolisian Israel memberikan izin untuk pawai itu yang rencananya akan digelar pada Senin (10/5/21) sore, sekitar pukul 16.00 waktu setempat.
Israel dihujani kritik atas bentrokan yang terjadi di Yerusalem. Namun Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dalam pernyataan pada Minggu (9/5/21) waktu setempat, membela respons Israel terhadap unjuk rasa dan kerusuhan yang disebutnya dilakukan oleh warga Palestina.
“Kami akan menegakkan hukum dan ketertiban — secara bersemangat dan bertanggung jawab,” tegas Netanyahu, sembari bersumpah akan ‘mengawal kebebasan beribadah untuk semua keyakinan’.
Laporan Bulan Sabit Merah menyebut total lebih dari 300 warga Palestina mengalami luka-luka dalam bentrokan pada Jumat (7/5) dan Sabtu (8/5) malam. Badan anak-anak untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), UNICEF, melaporkan bahwa selama dua hari itu, sedikitnya 29 anak Palestina mengalami luka-luka di Yerusalem Timur (sumberdetiknewsjakarta)