SYAKHRUDDIN.COM – Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden memilih Lloyd Austin untuk menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) yang baru.
Austin berjanji pada hari Selasa (19/1/21) waktu setempat akan menangani para ekstremis di tubuh militer, setelah beberapa anggota militer berpakaian sipil ikut serta dalam kerusuhan di gedung Capitol AS beberapa waktu lalu.
“Aktivitas yang baru-baru ini kita lihat berkaitan dengan potensi rasis atau perilaku ekstremis yang menurut saya benar-benar tidak dapat diterima,” kata Austin, mantan jenderal yang akan menjadi orang Afrika-Amerika pertama yang memimpin Pentagon.
Melansir dari AFP, Rabu (20/1/21), dalam audiensi Komite Angkatan Bersenjata Senat, Austin berjanji “untuk membersihkan barisan kami dari rasis dan ekstremis, dan menciptakan iklim di mana setiap orang cocok dan bersedia memiliki kesempatan untuk melayani negara ini dengan bermartabat.”
Dilansir dilaman Detiknews, “Tugas Departemen Pertahanan adalah menjaga keamanan Amerika dari musuh kita. Tetapi kita tidak dapat melakukannya jika beberapa dari musuh itu berada dalam kelompok kita sendiri,” ujar Austin, yang pencalonannya harus dikonfirmasi oleh Senat.
Ketika diminta menyebutkan ancaman utama Amerika Serikat, pria berusia 67 tahun itu menyebut dua hal, yakni ancaman pandemi virus Corona dan China.
“Pandemi menewaskan lebih dari 400.000 warga Amerika. Angka itu menyebabkan kehilangan nyawa yang luar biasa,” tuturnya sembari menawarkan bantuan departemennya untuk memerangi virus mematikan itu.
Namun dia mencatat bahwa “China adalah yang paling menantang, tantangan kita yang paling signifikan ke depan”.
Dia mengatakan bahwa di bawah kepemimpinannya, Pentagon akan memastikan untuk menghadapi tantangan apa pun. Pihaknya akan terus melakukan pencegahan terhadap China atau penyerang lain yang ingin melawan AS.
Ditanya tentang ancaman dari Iran, Austin mengatakan Teheran tetap menjadi “elemen destabilisasi di kawasan” dan akan berbahaya jika rezim Iran memiliki akses ke senjata nuklir (syakhruddin)