SYAKHRUDDIN.COM, JAKARTA – Monas merupakan salah satu tugu yang melambangkan perjuangan Indonesia. Sejarah berdirinya Monas pun tak main-main karena disertai berbagai aral melintang.
Terletak di tengah lapangan merdeka, pembangunan Monas dimulai pada 17 Agustus 1961 untuk tahap pertama dan diketuai Presiden RI. Sedangkan tahap kedua sejarah berdirinya Monas dilakukan pada tahun 1969.
Sejarah singkat Monas mengenai tahap pembangunan kedua tertuang dalam Kepres No 314 Tahun 1969 yang diketuai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Monas pun diresmikan pada tahun 1975.
Bagian-bagian Monas dari Pintu Gerbang Utama, Ruang Museum Sejarah, Ruang Kemerdekaan, Pelataran Cawan, Api Kemerdekaan, Badan Tugu dan Puncak Tugu. Bagian atas tugu Monas disebut memiliki emas lapisan seberat 35 kg.
Teknik pembuatan Monas juga mengikuti angka kemerdekaan, yakni 17-08-1945. Tingginya diketahui mencapai 132 meter dan berdiri di luas area mencapai 80 hektar.
Kini Monas telah dikenal oleh masyarakat sebagai ikon kota Jakarta. Fungsi Monas tak hanya sebagai tugu sejarah tetapi juga sebagai tempat wisata.
Berkaitan dengan penanaman pohon di lokasi revitalisasi Monas bagian selatan dikerjakan pada pagi tadi. Pohon tersebut adalah pohon baru untuk mengganti pohon besar yang ditebang.
“Tadi pagi (ditanam), pohonnya datang dari malam, saya tidak memonitor ya karena ini proyek (Dinas) Citata (Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan) hanya sesekali melihat laporan seperti apa,” ucap Kasi Informasi UPT Monas Irfal Guci saat dihubungi, Senin (3/2/2020).
Menurut Irfal, pohon-pohon tersebut adalah pohon baru. Pohon itu untuk mengganti pohon lama yang ditebang saat pembangunan proyek.
“Pohon baru. (Pohon) yang dipindah (karena proyek revitalisasi) yang kecil-kecil, yang besar-besar dipotong terus gantinya itu,” ucap Irfal.
Irfal belum tahu berapa banyak pohon baru yang ditanam. Irfal belum mendapat informasi dari Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan selaku penanggung jawab proyek.
“Aduh, Itu proyeknya Citata, saya tidak tahu berapa jumlahnya, saya belum terima laporan tadi yang saya lihat cukup banyak,” kata Irfal.
Informasi yang diperoleh Irfal, saat ini masih masa pemberhentian sementara proyek sejak Selasa (27/1/2020), Belum ada ketetapan izin proyek dilanjutkan.
“Memang pengerjaan fisiknya sedang dihentikan, tapi kan ada titik pinggir itu yang ditanam pohon saja, jadi bukan pengerjaan fisik yang diteruskan,” kata Irfal.
Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka akan segera membahas perihal revitalisasi Monas dan izin Formula E di Monas, Jakarta Pusat. Rapat akan digelar besok.
“Insyaallah besok (Rabu, 5/2/2020),” kata Sekretaris Kemensetneg, Setya Utama dalam pesan singkatnya, Selasa (4/2/2020).
Setya mengatakan rapat tersebut juga akan membahas perihal izin Formula E. “Dibahas bersamaan,” ujarnya.
Namun, Setya tak menjelaskan siapa saja yang akan hadir dalam rapat itu. Dia juga tak merinci pukul berapa rapat digelar.
“Komisi pengarah, mungkin dengan narsum atas arahan komrah (komisi pengarah) nanti,” kata Setya.
Seperti diketahui, proyek revitalisasi Monas disetop sementara karena belum memperoleh izin dari Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka.
Sementara, untuk gelaran Formula E juga membutuhkan izin dari Komisi Pengarah lantaran lintasan yang dipakai masuk ke dalam Monas (detiknews)