SYAKHRUDDIN .COM,JAKARTA- Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan ada cucu usaha dari PT Garuda Indonesia (Persero) yang tak jelas bergerak di bidang apa. Nama cucu usaha itu ialah, PT Garuda Tauberes Indonesia.
“Dan yang menarik kalau di situ ada juga yang mohon maaf menggelitik. Ada cucu dari perusahaan Garuda yang namanya Garuda Tauberes Indonesia. Nggak tahu bergerak di bidang apa. PT Garuda Tauberes Indonesia,” kata Erick Thohir di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Erick mengatakan saat ini akan mempelajari mengenai aturan rangkap jabatan di BUMN. Selain itu, Erick juga mengatakan telah mengeluarkan aturan tentang pembentukan anak cucu usaha BUMN agar hal ini tak terulang.
“Saya mesti pelajari peraturan. Kalau yang Kepmen mengenai bahwa
pembentukan anak cucu perusahaan itu harus ada review dari
kami dengan alasannya itu sudah keluar Kepmen-nya,” kata Erick.
“Cuma kalau mengenai yang tadi (komisaris), saya review dulu peraturannya. Kalau nggak nanti kita buat peraturan ya. Karena itu sesuatu yang menurut saya tidak sehatlah. Masa sudah jadi Dirut masih jadi komisaris di banyak perusahaan,” sambungnya.
Erick mengatakan dirinya tak ingin posisi komisaris di BUMN menjadi bahan mainan para direksi. Apalagi, kata Erick, bila direksi BUMN sampai berlomba-lomba menjadi komisaris di anak dan cucu usaha.
“Kalau nggak, akhirnya ini yang saya nggak mau, akhirnya semua berlomba-lomba menjadi komisaris juga. Bayangkan kalau ada misalnya, saya bukan suudzon ya. Misalnya di Pertamina, ada 142 perusahaan. Tiba-tiba direksinya menjadi komisaris di 142 perusahaan. Itu kan lucu-lucuan. Nah itu kita sikat,” tegas Erick.
Selanjutnya, Menteri Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan moratorium pembentukan anak usaha
perusahaan pelat merah. Pemberhentian sementara waktu ini dilakukan sampai
waktu yang belum ditentukan.
Mengutip salinan Keputusan Menteri BUMN Nomor
SK-315/MBU/12/2019 tentang Penataan Anak Perusahaan atau Perusahaan Patungan di
Lingkungan Badan Usaha Milik Negara, (Jumat (13/12/2019), Kementerian BUMN akan
melakukan evaluasi terhadap fokus anak usaha dan perusahaan patungan yang
kinerjanya tidak bagus.
“Kementerian BUMN melakukan review
terhadap going concern Anak
Perusahaan dan Perusahaan patungan yang kinerjanya tidak baik
dan mengambil keputusan terbaik berdasarkan pengkajian, dengan melibatkan
Direksi BUMN,” bunyi Kepmen tersebut.
Diterbitkannya Kepmen ini menimbang beberapa
hal, di antaranya keberadaan anak perusahaan atau perusahaan patungan BUMN yang
fokus bisnisnya sama perlu dikonsolidasikan.
“Bahwa penataan sebagaimana dimaksud huruf
a, juga mempertimbangkan keberadaan Anak Perusahaan dan Perusahaan Patungan
yang memiliki bidang usaha atau fokus bisnis yang sama, perlu dikonsolidasikan
dalam rangka efektifitas pengelolaannya,” bunyi Kepmen tersebut.
Disisi lain, Ada perpecahan di dalam
karyawan-karyawan Garuda Indonesia. Ada yang gembira dengan ditendangnya Ari
Askhara, ada juga yang pro dengan mantan Dirut Garuda Indonesia itu.
Pada 9/12/2019 kemarin, kedua kubu karyawan
Garuda Indonesia itu sempat berhadap-hadapan di Kementerian BUMN. Sebagian dari
mereka mengaku diundang oleh Menteri BUMN Erick Thohir untuk bertemu.
Mereka yang diundang adalah Ikatan Awak Kabin
Garuda Indonesia (IKAGI) yang diketuai oleh Zaenal Muttaqin. Sebelumnya IKAGI
ini sudah menggelar konpers yang intinya mendukung pencopotan Ari dan
kawan-kawan.
Nah, tiba-tiba IKAGI
‘tandingan’ yang diketuai Achmad Haeruman datang ke Kementerian BUMN di waktu
yang sama. Jumlahnya puluhan orang. Saat itu hadir juga Ketua Harian Serikat
Karyawan Garuda (Sekarga) Tomy Tampatty.
Namun yang diterima Erick saat itu, hanya IKAGI Zaenal.
Sedangkan IKAGI pro Ari akhirnya pulang satu per satu. Hal itu pun diakui oleh
Tomy Tampatty.
“Kami memang tidak ikut dalam pertemuan
itu. Maka itu kami perlu klarifikasi, organ di dalam kami solid,” ujarnya
di Pulau Dua Resto, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Tomy pun menegaskan, bahwa organisasi pekerja
yang sah adalah yang tergabung dalam Sekretariat Bersama (Sekber). Isinya
terdiri dari Serikat Karyawan Garuda (Sekarga), Asosiasi Pilot Garuda (APG),
dan IKAGI.
“Terkait dengan organisasi yang resmi dan
terdaftar di departemen tenaga kerja adalah APG, Sekarga dan IKAGI. Nah terkait
dengan adanya pertemuan dengan menteri itu adalah teman-teman sebagian dari
awak kabin yang kami tidak ikut perkembangannya. Maka dari itu pertemuan itu
kami tidak ikut,” tegasnya.
Tomy pun menegaskan, para karyawan yang
tergabung dalam Sekber saat ini tak ingin ikut berpolemik. Mereka hanya ingin
memastikan pelayanan Garuda Indonesia tetap terjaga.
“Kami lebih menjaga soliditas di internal, untuk menjaga
operasional kita berjalan. Alhamdulillah sampai detik ini, sejak kejadian kemarin
operasional Garuda berjalan dengan baik,” tutupnya.
Akun Twitter
@digeeembok kembali mengeluarkan isu-isu negatif tentang Garuda Indonesia. Kali
ini giliran Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) Tomy Tampatty yang
diserang oleh akun tersebut.
Akun itu mengunggah cuitan tentang Tomy yang
ternyata ikut dalam penjemputan Airbus A330-900 Neo ke pabrik Airbus Industrie
di Toulouse, Prancis. Pesawat yang menjadi skandal penyelundupan Harley
Davidson dan Brompton.
“Ini tampang Tomy Tampatti.
Ngapain dia di Airbus? Kartu mati dah ini ama ayyy. Pak Polisi dan Pak Bea
Cukai Pantengin twit ayyy dong,” tulis
akun itu sambil menyertai foto Tomy yang tengah berpose di plang bertuliskan
Airbus.
“Gank Pembegal Sekarga Lagi
ngapain yah di Airbus? Kondangan? Gak Mungkin. Arisan? Gak Mungkin Juga. Habis
apa? Yang JELAS MELAKUKAN PELANGARAN HUKUM TITIK,” cuitnya lagi.
Saat
dimintai klarifikasi, Tomy pun tidak menampik kabar itu. Dia mengaku diajak oleh
Direksi Garuda Indonesia untuk ikut dalam penjemputan pesawat itu.
“Keberangkatan kami itu manajemen memang
benar mengajak. Jadi ada perwakilan untuk ikut dalam penjemputan itu karena
solidaritas kita,” tuturnya di Pulau Dua Restoran, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Tomy pun tak menampik memiliki kedekatan dengan
direksi. Dia menyebutnya sebagai kemitraan. “Itulah sebenarnya
saya sekalian klarifikasi kepada rekan-rekan, kedekatan kami dengan manajemen
itu kemitraan. Bagaimana kedekatan itu untuk menjaga kelangsungan Garuda. Bukan
dalam pengertian negatif,” tegasnya.
“Dalam rakor saja, serikat saja dilibatkan
untuk dimintai masukan. Sekarang kemitraan positif ini membangun Garuda,
dipelintir di lapangan. Tapi biarlah inilah negara kita apapun
dipelintir,” tambahnya.
Terkait maksud diajaknya serikat pekerja ke
kantor Airbus, Tomy mengatakan bahwa hal itu untuk memberikan pengetahuan
tentang Airbus.”Kami berani untuk declare semua saya kemarin ditanya bawa
apa, saya bilang bawa coklat diperiksa oleh bea cukai diperiksa juga,”
tutupnya (bs/syakhruddin)