Menghadiri pengarahan Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan yang baru dilantik lima hari lalu. Rombongannya datang jam 10.00 Wib, setelah mengikuti kegiatan seremonial kemudian memberikan pengarahan dalam bentuk orasi di depan seluruh mahasiswa dan civitas akademika selama lebih satu jam tanpa minum.
Sebagai seorang prajurit yang diberhentikan dari dinas militer. Sebagai mantan prajurit yang sudah meninggalkan karir selama 20 tahun, sebagai Menhan dengan usia pelantikan paling tua, sebagai Menhan yang baru dilantik menjadi menteri lima hari lalu, bisa saya katakan orasinya tadi amat memukau.
Ia mampu menjabarkan landasan filosofis dan sejarah sebuah pertahanan negara. Mampu menjabarkan secara taktis dan strategis mengenai capaian-capaian yang harus dilakukan agar sebuah negara menjadi kuat.
Dan juga tahu detail bagaimana perbandingan kemampuan tempur banyak negara plus dengan daya jangkau dan jenis-jenis senjata dan alutsista negara-negara tersebut.
Tadi ia juga bercerita mengenai usahanya tiga dekade lalu ketika mengirimkan prajurit-prajurit terbaik TNI untuk sekolah ke kampus-kampus terbaik di Eropa dan Amerika.
Pasca selesai orasi kemudian dilanjutkan dengan foto bersama dan makan siang. Menariknya setelah makan siang ia melihat lihat display produk dan kajian Unhan.
Sambil mendengar penjelasan dari akademisi Unhan, ia berbicara dengan Wakilnya yaitu Wahyu Trenggono yang tiga hari lalu baru dilantik. Dari jarak dua meter saya mendengar mereka berbincang tentang hitung-hitungan sederhana harga teknologi yang dijelaskan sekiranya dilakukan pengadaan.
“Coba kali ini berapa harganya, dan kalikan juga dengan berapa batalion yang ada,” ucapnya.Karena orasinya tadi amat bagus, saya kemudian berusaha fokus mendengarnya.Berikut sebagian kecil pernyataan yang sempat saya catat dari orasi Menhan di Hambalang tadi siang.
1. Perang itu tidak ada second chance. Tidak ada silver medal. Yang ada hanyalah gold medal atau mati.
2. Muammaf Khadafi melawan, digulingkan. Saddam Hussein melawan, digulingkan. Pak Harto melawan, anda tahu bagaimana nasibnya, dijatuhkan juga.
3. Perang adalah kegiatan manusia yang selalu ada selama ada peradaban manusia.
4. Di Singapura; Defense is not a cost. Defense is an investment.
5. Pertahanan tidak ada ronde kedua. Once you lose you lose.
6. Di Timtim kita menang militer, tapi kalah strategi dan politik.
7. Jangan berpikir berdasarkan kebijakan berbasis harapan. Hope is not a strategy. Hope Is not a policy. Hope taruh di hatimu.
8. “God is on the side of the big batallion”.
Sebuah ungkapan dari Menhan yang menginginkan negaranya ikut diperhitungkan dalam tataran pertahanan dan kehidupan sosial yang berdinamika, menuju kesejahteraan sosial yang adil dan merata, Bravo Menhan.