SYAKHRUDDIN.COM – Agak lama baru sempat lagi menulis di blog ini, setelah melakukan perlajanan Safari Ilmiah Intersional di Malaysia – Singapura dan Thailand, kemudian menyusul berpulangnya kerakhmatullah.
Adinda Junaidi Limpo,S.Sos Daeng Kulle dalam usia 57 tahun lalu memasuki bulan Suci Ramadan 1437 H.
Semua rangkaian kegiatan diatas membuat diriku agak jauh dari dunia tulis menulis sementara banyak obyek tulisan yang perlu segera dipublikasikan, namun kesibukan dan semangat menulis yang membuat blog tidak terisi, intinya karena dilanda “RASA MALAS”
Alhamdulillah dimalam ke-8 Ramadan 1437 H, seusai sholat tarwih di Mesjid Besar Al-Abrar Gunungsari Baru Makassar, kembali mengisi blog yang selama ini jarang diisi, padahal blog yang bagus, minimal ada dua tulisan setiap harinaya, sehingga menjadi koran pribadi yang kelak menjadi catatan indah yang terbuang sayang terbaca ulang.
Topik tulisan kali ini mencoba menuturkan tentang suasana malam ke-8 Ramadan 1437 H, di Mesjid Al-Abrar yang membawakan materi ceramah adalah DR. Suf Kasman, salah seorang dosen pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM).
Sebagai pengurus Mesjid, tentunya Penulis selalu berada di saf terdepan dan dekatĀ buku catatan, apalagi dengan kedudukan Sekretaris di mesjid, tentu saja semua ceramah dicatat dengan baik. Menjelang masuk Sholat Witir, Pak Ustaz berdiri untuk meninggalkan mesjid, beberapa jamaah terdekat beliau berdiri untuk bersalaman.
Dengan spontan penulis juga berdiri untuk salaman, “ Kenapa ada disini, ujar DR Suf Kasman keheranan” Oh ya saya disini Ustaz, ujarku pelan !!! oh ya, nanti subuh saya lanjutkan lagi ceramahnya, sembari bergegas pergi untuk mengisi ceramah di mesjid yang lain.
Maklum para Ustaz di bulan ramadan ini merupakan kegiatan tahunan yang harus mengisi berbagai mesjid untuk ceramah agama, jadi bulan ramadan merupakan ” bulan panen raya” ungkap sahabat penulis yang tak mau ditulis jati dirinya.
Sementara pengurus lainnya asyik menghitung uang celengan, Penulis danĀ Ketua Mesjid, Bapak Hilal Kadir,SE menikmati kue-kue yang masih banyak karena jamaah yang buka puasa banyak yang datang membawa kue-kue ke Mesjid sehingga berlebihan dan pengurus menyimpannya untuk dinikmati usai sholat tarwih.
Nah bagaimana membangkitkan semangat menulis di blog, intinya setiap hari ada kesempatan segera melahirkan tulisan baru, apa saja, kapan saja dan dimana seja, sebagaimana iklan coca cola !!! dengan demikian maka blog agak terisi dua tulisan setiap harinya, selamat mencoba.