Ketika sore mulai ranum
Angin petang menyentuh kulit
Apa kau kira desau angin itu seperti biasanya ?
Kali ini tidak, karena esok malam
Kita akan hadir dalam acara ramah tamah
Bukankah esok lusa ananda semua akan beranjak dari kampus
Meninggalkan semua memori indah
Canda tawa dalam kelas, wajah cemberut saat ujian
Kini semua akan berlalu, seiring dengan wisuda sarjana
Harusnya aku ikhlas melepas kalian
Walau separuh hatiku engkau telah bawa pergi
Namun kucoba sekali lagi mengiri kepergianmu tanpa lelah doa
Sorepun beranjak malam di saat sunyi menusuk hati
Saat terkenang dikelas bercanda
Foto selfi dan nyantap jagung di Pattalassang
Atau bergumul dengan masakan khas di pinggiran Dam Bili-Bili
Betapa kebersamaan yang panjang
Melewati masa demi masa dalam latihan di Tagana
Melewati hari demi hari di kampus bermartabat
Kita tak sedang beringus atau menangis tanpa sebab dipojok kampus
Kita juga tak sedang kesal atau menggerutu
Karena tak ada tanggapan akan coretan malamku
Aku menggigil di pucuk malam saat mengenang kalian akan pergi
Aku ingat betul kita pernah bersama-sama
Tertawa, gelisah dan ttersenyum bersama
Ayo mari kita berkemas
Malam tak selamanya menjaga kita dari matahari pagi
Siang adalah bayangan nyata
Kenyataan yang tak mampu kita hindari
Bahwa hari ini kita mulai berjalan sendiri
Selamat jalan Anandaku semua
Tinggallkan kami di kampus samata
Agar diriku bebas membuat kader baru
Untuk hari esok yang lebih cemerlang
Pergi dan bawalah separuh hatiku bersamamu
Puisi Malam Buat Anggota Tagana
Yang akan di Wisuda 27 April 2016