Dihari Minggu 11 Oktober 2015, Keluarga Besar Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), dibawah koordinasi Dekan FDK, Dr.Abd.Rasyid Masri,S.Ag,M.Pd,MM.
Para Wakil Dekan I,II dan III bersama anggota keluarganya, melakukan kegiatan rekreasi di Kawasan Tanjung Bayang Kota Makassar.
Rombongan yang datang lebih awal membawa peralatan dan perlengkapan termasuk termasuk ipusat kan segar yang dibeli dari pelelangan di Kota Makassar.
Karena Penulis terlambat datang, maka Dekan dan para Wakil Dekan sudah lebih dahulu berada di laut untuk mandi-mandi, setelah kami datang dan mendekati bibir pantai, Pak Dekan mengajak kami semua untuk bermain bola plastik di bibir pantai.
Tim A terdiri empat orang di komando Dekan, sementara Penulis masuk Tim B yang tergabung dalam staf sekretariat/administrasi. Semua peralatan disingkirkan dan pertandingan segera dimulai.
Diawal permainan masih segar mengejar biola. Penulis sementara bertindak sebagai penjaga garis, demikian halnya Pak Dekan. Karena terpancing ingin bertarung akhirnya sama-sama meninggalkan gawang dan manuju mengejar bola.
Awalnya masih semangat, tapi setelah mengejar bola sambil berlari, nafas mulai ngos-ngosan. Namun tidak dengan tim A yang diperkuat Dekan dan Wadek I, berhasil membobol gawang dan posisi berubah menjadi satu kosong, kami semua tepuk tangan karena bahagia.
Pertandingan kembali dimulai, tetapi para pemain yang usianya rata-rata diatas 40-50 tahun dan jarang latihan, maka nampak sekali kelihatan lelah disaat berebut bola, sesudah bolanya ditendang ke laut, para pemain berdiri mematung untuk mengatur nafas yang mulai timbul tenggelam.
Melihat kondisi pemain sudah mulai lelah maka Dekan pun menginstrusikan untuk berhenti dan segera menuju meja makan untuk menikmati ikan bakar yang sudah disiapkan oleh ibu-ibu Dosen yang sejak tadi sibuk di dapur.
Namun tidak dengan bidang administrasi yang rata-rata masih belia, melanjutkan dengan naik “Boat” yang ditarik perahu dengan kecepatan tinggi. Dibawah koordinasi Ibu Syamsiah yang sangat antusias untuk berfoto, melakukan kegiatan memutar di Periran Tanjung Bayang dengan menggunakan boat yang isinya sebanyak enam orang.
Usai santap siang dengan menu ikan bakar, kembali dilanjutkan dengan naik “Banana Boat” kali ini sponsornya adalah Nuryadi yang akrab disapa “Kang Tobi”. Setelah dihitung-hitung calon penumpang.
Harusnya cukup enam orang, tapi karena Adhy Casanova menghilang, maka sebagai penggantinya ramai-ramai menunjuk saya yang harusnya mendokumentasikan kegiatan.
Kami berlima di “Banana Boat” duduk terdepan adalah Kang Tobi dan paling buncit Dr. Ilham. Putaran pertama masih nyaman sambil berteriak keras karena gembira, memasuki putaran kedua gas speed boat makin ditancap, menerpa ombak yang menggunung sehingga kami seperti terbang diatas air.
Memasuki putaran akhir, kali ini spedboat makin kencang lalu tikungan tajam dan kami semua terlempar yang membuat penonton dipinggir pantai bertepuk tangan kegirangan.
Penumpangnya yang mengenangkan rompi oranye, ada yang matanya sembab karena terkena air laut, ada yang masuk air dibagian telinga sementara ada juga yang mukanya memerah karena terhempas kelaut dengan kencangnya.
Ketika bertanya kepada “Penulis” maka pura-pura Penulis menyelam lagi, padahal ini strategi untuk menahan rasa nyeri pada tungkai lutut yang rasa seakan copot dari posisinya,
Sambil menyelam, kaki kanan seakan copot dan sambungan lutut,rasa nyeri karena persentuhan tulang kering saat terhempas. Sambil menahan rasa sakit, kami semua berjalan ke daratan.
Kemudian berbenah, mengambil pakian lalu menstater motor dan meninggalkan pantai Tanjung Bayang dengan penuh keringan. Tiba di rumah segera digosok dengan minyak panas sambil membungkus dengan kaos penyangga lutut.
Sang cucupun bertanya, mau main bola Kakek ??? ujarNya dalam nada bertanya, tidak sedang dalam proses penyembuhan. Malam harinya menghadiri pesta anggota Core di Panciro Gowa, sambil berjalan tertatih.
Akhirnya bertemu rekan-rekan CORE, sembari ngakak karena ceritera lucu-lucu, Penulis melupakan peristiwa tadi pagi di Tanjung Bayang dan lutut sudah terasa nyaman kembali. Sampai jumpa pada acara yang lain dan suasana yang berbeda, salamaki.