Lari pagi atau jogging untuk menjaga kesehatan, kali ini berpindah lokasi, bukan lagi di Taman Macan sebagaimana biasanya, akan tetapi beralih ke Lapangan Karebosi Makassar.
Di lokasi ini, warga kota tumpah ruah untuk berjalan kaki, ada juga yang berlari-lari kecil, sementara di sektor tengah, nampak para bola sedang memanfaatkan lapangan Karebosi, tempat dimana legendaris sepakbola RAMANG dahulu berlatih dan bertanding di tempat ini.
Sekali putaran ukurannya 1,5 kilometer, Penulis baru dapat meraih 5 kali putaran, dan keringatpun membasahi sekujur tubuh.
Pada saat sedang asik berlari lari, datang Walikota Makassar untuk melakukan jogging bersama tim sukses dari IA (Ilham-Azis), kehadiran Pak Walikota yang juga masuk dalam bursa calon gubernur langsung memborong kue “Jalangkote”.
Penjualnya langsung berteriak, ayo “jalangkote gratis” dari calon gubernur, ayo mampir silakan ambil, gratis….gratis…gratis.
Tak lama kemudian, muncul suara serene di jalan raya Dr. Samratulangi , ternyata yang melintas adalah rombongan sepeda santai dalam rangka hari jadi PU, kegiatan ini digagas oleh Dinas Pkerjaan Umum bersama tim sukses dari “Dont Stop Komandan”, dengan tagline dua kali lebih baik.
Setelah puas berolah raga, langsung ambil motor menuju ke samping Rumah Sakit Pelamonia Makassar, di tempat ini menikmati “Bubur Ayam” dan “Bubur Kacang Ijo” yang penjualnya berasal dari Tasikmalaya Jawa Barat.
Kumaha Damang Aat, ujarku dalam dialek Sunda, “Pengestu” jawabnya, setelah menikmati bubur kacang ijo yang lezat, salah seorang pembantunya mengantar pesanan saya bubur ayam untuk dibawa ke rumah, sembari akan dinikmati oleh adik ipar yang baru saja kembali dari Tanah Suci.
Sahanaminah, ujarku….. Ujang, katanya sambil tertawa, Aat Sunda ??? ya…. tapi saya Sunda-Daeng, sambil tersenyum simpul, sang Penulis menyelesaikan pembayarannya.
Sebelum meninggalkan tempat jualannya, seraya melambaikan tangan saya berkata, Nuhun Aat, ia pun mengangguk manis…. Ya Orang Sunda nan halus.