Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial R.I. Drs.Toto Utomo Budi Santoso,M.Si, Minggu 15 April 2012 memberikan kuliah umum di hadapan civitas academika Sekolah Tinggi Ilmu Kesejahteraan Sosial (STIKS) Tamalanrea alamat Jalan Amana Gappa No. 12 Telepon (0411) 3618112 Fax (0411) 3618112 Makassar.
Sekjen Kemsos Toto Utomo Budi Santoso didampingi DR. Sahawiah Abdullah,M.Si dan para dosen di lingkungan STIKS Tamalanrea Makassar.
Di hadapan civitas STIKS mengatakan,dalam pengamatan keseharian sebagai Sekjen terutama di era otonomi daerah masih ada gubernur atau bupati yang mengabaikan persoalan sosial, dan memprioritaskan masalah pendapatan daerah, padahal PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) termasuk rakyatnya.
Selain itu, perubahan paradigma pemilihan anggota DPR dimana wakil rakyat yang dipilih langsung oleh rakyat sehingga berdampak pada partai, dimana setiap anggota lebih memprioritaskan konsituennya daripada partainya, sehingga penyerahan bantuan sosial bersifat karikatif dan charity work.
Oleh sebab itu, permasalahan sosial harus ditangani oleh orang-orang yang memiliki latar belakang pekerjaan sosial, karena itu pinta Sekjen Kemsos yang merupakan sekjen termuda di Indonesia saat ini. Menyinggung keberadaan STIKS Tamalanrea dan mahasiswa yang kuliah disini sudah tepat memilih profesi pekerjaan sosial.
Makanya kami selalu memberi ruang dan memprioritaskan mereka yang berlatar belakang profesi pekerjaan dalam setiap penerimaan baik itu PSM SAKTI maupun terhadap calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Sosial.
Agar lebih profesional maka dibentuklah membentuk konsersium yang disebut KPSI (Konsersium Pekerja Sosial Indonesia), dimana saya menjadi ketuanya, tutur adik kandung mantan Pangab.
Kedepan, profesi pekerjaan sosial semakin dibutuhkan, terutama dengan lahirnya Undang-Undang No 11 tentang Kesejahteraan Sosial, Undang-Undang tentang Fakir Miskin dan yang terakhir sedang di godok di DPR-RI adalah Undang-Undang Pekerja Sosial (Pekos).
Panti-panti sosial dan organisasi sosial yang telah terkreditasi, harus memiliki pekerja sosial yang professional, papar Sekjen.
Sekjen Kemsos yang didaulat untuk memberikan kuliah umum dalam kunjungan kerjanya di Makassar dalam rangkaian perkawinan anak kemenakannya di Kabupaten Pangkep, berkenan memberi info terkini tentang permasalahan sosial di tanah air.
Salah satu kebijakan yang ditempuh menjadikan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Pekerjaan Sosial di Makassar sebagai Pusat Informasi Pelayanan Kesejahteraan Sosial), sehingga mhasiswa STIKS dapat memanfaatkan sebagai laboratorium penelitian bidng kesejahteraan sosial.
Dalam kunjungan kerja di STIKS Makassar, Sekjen Kemsos, Toto Budi Santoso menjanjikan pakaian seragam untuk 100 orang anggota TAGANA Kompi STIKS Tamalanrea Makassar.
Ini merupakan suatu kehormatan bagi civitas akademica STIKS yang pada saat itu sedang mengikuti pembekalan dan sosialisasi tentang ke-TAGANA-an kepada segenap mahasiswa jurusan kesejahteraan sosial.
Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Drs. Burhanuddin, MM para Dosen lingkup STIKS Tamalanrea, Koordinator TAGANA Sulawesi Selatan dan Tim Reaksi Cepat (TRC) Tagana Provinsi Sulawesi Selatan.
Dengan terbentuknya Kompi TAGANA STIKS Tamalanrea maka sudah dua kampus yang memiliki TAGANA, sebelumnya adalah kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar.
Keberadaan TAGANA STIKS Kampus STIKS Tamalanrea semakin mempermudah pelayanan dalam pemberian bantaun sosial bidang bencana alam maupun bencana sosial karena tersedianya tenaga terlatih di kampus ini.