SYAKHRUDDIN.COM – Jambore Nasional TAGANA yang berlangsung tgl 6 s/d 8 Desember 2011 telah berlalu, meneguhkan Provinsi Jawa Barat sebagai sang jawara dalam berbagai ketangkasan dan lomba.
Walau banyak menuai protes dari para relawan dan peserta yang datang dari 32 provinsi di tanah air, tidak termasuk Maluku karena kondisi Gunung Gamalama sedang batuk-batuk.
Senja di hari Selasa, 6 Desember 2011 menyelimuti lokasi perkemahan Kiarapayung-Jatinangor Sumedang, sebuah daerah perbukitan dengan nuansa alam yang asri, masyarakat sekitar mengenalnya sebagai lokasi perkemahan Marshudi yang terbilang dalam kawasan Kecamatan Jatinangor.
Tumpah ruah para relawan yang datang dengan berbagai karakter dan tradisi, namun ada yang membuat mereka satu dalam ikrar, One Command, One Rule, One Corps benar-benar ditunjukkan di lapangan yang senja itu diterpa hujan rintik dan mendung yang menggelayut di pebukitan Sumedang.
Ada adagium yang mengatakan, dimana banyak orang disitu ada pasar, hal ini dimanfaatkan benar para pedagang kaki lima, mereka menggelar jualan di sekitar pebukitan Kiarapayung, bahkan ada mobil box Kementerian Sosial dijadikan tempat jualan dengan sejumlah souvenir bermerek Tagana.
Jambore juga digunakan untuk temu pandang, kalau selama ini hanya melalui facebook, kali ini benar-benar dalam wujudnya yang nyata, sehingga pertemuan langsung merupakan sarana untuk saling berbagi info dan menjalin silarturahmi yang berkelanjutan.
Program agar setiap kontingen menampilkan pakaian adat satu pasang setiap provinsi telah memberikan gambaran betapa kayanya budaya bangsa kita dan bila hal ini terus dipupuk dan dilestarikan maka akan merupakan perekat bangsa yang tidak gampang diobrak-abrik oleh segelintir orang dan kepentingan politik tertentu, intinya Tagana telah berikrar bahwa NKRI sebuah harga mati, akh …… kayak TNI saja deh.
Akan halnya di tenda Sulawesi Selatan yang berdampingan dengan Kalimantan Selatan dan Jawa Timur, telah memberi nuansa kebersamaan karena jalur yang digunakan setiap pergi dan pulang harus berada di bukit yang sama, sehingga beberapa diantara peserta dari kontingen saling berbagi nomor handphone dan bertukar info, walau akhirnya berpisah namun siap menjalin komunikasi lebih lanjut.
Di Tenda Sulsel, di malam hari Rabu, hadir pula Kadis Sosial, Ir.Suwandi Mahendra bersama isterinya, pada saat yang bersamaan Desta Margaretha berulang tahun, maka bergemalah lagu, panjang umurnya dan Kadis Sosial merogoh kantong dan menyerahkan hadiah langsung berupa lembaran Sudirman kepada Desta Margaretha yang datang menyusul karena kebetulan ada sang kekasih yang ikut serta dalam kontingen Sulsel.